Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pemimpin, Bakat Lahir atau Dibentuk?

2 September 2021   13:21 Diperbarui: 5 September 2021   13:46 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemimpin tim kerja (Freepik/Drobotdean)

Saya masih belum tahu apakah saya memiliki jiwa kepemimpinan. Tapi saya mau belajar. Setidaknya saya mau mempersiapkan diri. Bila saya ditunjuk, artinya saya dianggap kompeten.

Ada tiga teori tentang asal usul kepemimpinan.

Pertama adalah teori genetis, yang meyakini bahwa kepemimpinan dimiliki seseorang karena faktor genetis atau keturunan. Sehingga seorang pemimpin memang lahir memiliki bakat. 

Hal ini terlihat di kalangan kerajaan. Memang zaman dahulu seorang bisa menjadi pemimpin karena diturunkan oleh ayahnya yang juga merupakan raja.

Teori kedua menyatakan bahwa kepemimpinan itu dibentuk bukan dilahirkan. Teori ini meyakini bahwa semua orang memiliki potensi yang sama untuk menjadi pemimpin jika dididik dan dilatih.

Teori terakhir merupakan teori yang meyakini bahwa kepemimpinan yang baik didapat karena bakat lahir yang diasah dan terus dilatih.

Saya setuju dengan teori terakhir. Kenyataannya perlu sebuah potensi awal untuk seseorang menjadi pemimpin. Setidaknya dia perlu memiliki rasa percaya diri, berani mengemukakan pendapat, juga berani bertanggung jawab.

Saya mendapati beberapa orang disekitar saya yang seumur hidup tidak pernah memimpin apapun. Hanya mengikuti suara mayoritas dan cenderung pasif dalam kelompok. Bahkan mereka menolak dan mundur jika diberi kesempatan. Tentu mereka melewatkan kesempatan untuk mengetahui potensi dalam diri. 

Saya sendiri sebelumnya harus "ditunjuk" dahulu, untuk sampai akhirnya berani untuk mulai belajar. Artinya mungkin guru dan pimpinan saya ingin melihat apakah saya memiliki kompetensi itu. Ketika saya ditunjuk kembali, maka artinya saya dianggap memiliki potensi. Meski mungkin masih banyak yang perlu dikembangkan.

Orang lain ada yang merasa sangat percaya diri mengajukan diri sebagai ketua, selalu ingin menonjol, namun nyatanya egois dan tidak diikuti oleh anggota yang lain. Tentu bukan seperti ini gambaran pemimpin.

Disamping itu ada beberapa orang yang selalu menjadi ketua. Entah ketua kelompok, tim, organisasi atau juga menjadi orang yang dominan dalam pergaulannya. Mereka bahkan selalu dipilih dan dipercaya untuk menjadi ketua. Termasuk suami saya. Inilah yang saya sebut sebagai orang yang telah memiliki bakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun