Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Ibu Rumah Tangga yang Tetap Bahagia

10 Agustus 2021   11:42 Diperbarui: 10 Agustus 2021   12:21 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu rumah tangga memasak sambil mengurus anak ( Freepik/ sanivpetro)

Tentu saja bisa berguna, kalau saya memanfaatkannya dengan baik. Bisa saja nanti saya ikut aktif dalam suatu organisasi, atau menulis bisa juga ikut penelitian. Tergantung saya, mau atau tidak? Yang pasti sementara ini saya masih fokus dengan program kesehatan saya sendiri.

Ilmu Anda juga pastinya bermanfaat dalam mendidik anak. Ibu yang terdidik akan menghasilkan generasi  yang cerdas pula. Disini Anda memiliki banyak kelebihan. Anak lain yang di rumah bersama pengasuh tentunya tidak dapat banyak menanamkan nilai-nilai dan mendidik anak dengan maksimal.

Anda pun bisa mendidik sesuai ilmu parenting yang baik. Bayangkan bila Anda seharian di kantor, kapan menerapkannya? Akhir pekan pasti sudah lelah, dan fokus untuk istirahat dan refreshing.

Waktu Berkualitas dengan Keluarga

Dengan menjadi ibu rumah tangga, maka harus kita syukuri, karena memiliki waktu yang berkualitas dengan keluarga. Baik suami maupun anak.

Anda akan memiliki kedekatan yang baik dengan anak, memiliki waktu untuk memanjakan suami dan juga punya waktu untuk memperhatikan mereka. Banyak sekali anak-anak di kota besar kehilangan kedekatan dengan orang tuanya. Merasa orang tuanya tidak memperhatikan atau tidak mengetahui kebutuhan dan keinginannya.

Suami saya pun mengakui jauh merasa lebih bahagia ketika saya di rumah. Karena saya ada waktu untuk mendengarkan ceritanya setiap dia pulang ke rumah. Saya juga tidak emosian, dan kami jarang bertengkar. Dia senang saat saya memasak untuknya atau sekedar membuatkannya minuman saat pulang kerja.
*
Itulah yang saya bisa simpulkan selama masa "pertapaan" saya. Saya tidak takut lagi menjadi ibu rumah tangga. Keduanya sama-sama ada lebih dan kurangnya. Saya akan mengambil keputusan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saya.

Pesan untuk Para Suami

Jangan memaksakan keinginan Anda pada istri. Komunikasikan dan dengarkan pendapatnya. Cari solusi bersama dan jangan memaksakan pendapat Anda.

Istri yang bahagia adalah sumber kesuksesan suami dan juga sumber kebahagiaan anak.

Pahami perasaannya dan ketakutannya serta timbang baik buruknya bersama-sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun