PPKM bukan lockdown, karena masyarakat masih bisa beraktivitas di luar rumah secara terbatas. PPKM Â diharapkan bisa tetap memutar laju perekonomian di suatu wilayah. Masyarakat pun masih bisa melakukan aktivitas secara terbatas, sehingga sektor esensial pun masih bisa beroperasi.
Opsi PPKM jelas lebih tepat untuk wilayah Jawa dan Bali. Alasannya bila opsi karantina yang dipilih, dimana masyarakat tidak boleh keluar rumah dan dijamin makannya, maka sektor bisnis bidang makanan dan juga kebutuhan bahan pokok serta bidang esensial lainnya akan tutup sementara. Tentunya mereka tidak akan mampu membiayai pegawainya.
Sementara kita tahu, masyarakat kelas menengah dan atas bukan hanya butuh makan. Tapi juga membayar cicilan! Kelas menengah dan atas akan menjerit, karena gaji dipotong. Banyak usaha yang  akan tumbang. Dan akhirnya, PHK besar-besaran. Kalangan atas kena, bawah pun kena.
PPKM diharapkan dapat menekan angka pasien Covid dan angka kematian akibat covid tanpa harus mengorbankan perekonomian masyarakat lebih besar lagi.
Chaos / Kekacauan
Apabila kebijakan lockdown diberlakukan, maka perlu sosialisasi sebelumnya. Sebut saja pemberitahuan dilakukan satu minggu sebelum diberlakukannya lockdown. Apa yang akan terjadi dengan masyarakat Indonesia?
Panik! Belanja berlebihan. Penimbunan bahan makanan, obat dan sebagainya. Akibatnya, harga menjadi naik, tak terkendali. Masyarakat pun akan memenuhi supermarket, berebut ini itu. Seperti saat covid pertama kali masuk Indonesia dulu. Kerumunan pun terjadi lagi. (Lelah!)
Bantuan Tidak Bisa Untuk Seluruh Rakyat
Saat ini sebagian besar bantuan Pemerintah dikhususkan bagi masyarakat kurang mampu dan masyarakat terdampak. Menurut saya, ini lebih bijak.
Meskipun kelas menengah pun banyak yang terdampak, masyarakat menengah setidaknya masih mungkin memiliki aset. Berbeda dengan masyarakat kurang mampu yang bahkan untuk kebutuhan pokok saja masih susah.
Bayangkan bila karantina wilayah diberlakukan. Maka masyarakat kelas menengah dan kelas atas yang sudah punya motor, mobil dan menggunakan barang mewah lainnya juga berhak mendapat bantuan. Bahkan sekelas Raffi Ahmad pun berhak mendapat bantuan. Apakah ini tepat?Â