Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menghadapi Ketegangan Saat akan Presentasi

18 Juli 2021   14:56 Diperbarui: 25 Juli 2021   03:01 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangan saya pernah bergetar hebat saat presentasi di depan kelas. Padahal kala itu saya hanya membacakan hasil tulisan saja. Tidak menggunakan power point, tidak pula perlu menghafalkan apapun. Saya tegang berlebihan. Saya demam panggung. Tidak siap tampil dan berbicara di depan umum.

Hingga bertahun-tahun saya mengalami hal ini. Saya sangat takut ditunjuk untuk mengungkapkan pendapat, presentasi atau bahkan sesimpel perkenalan diri.

Saya mencari berbagai cara untuk menghadapi ketegangan saya. Mencari melalui google dan juga membeli buku "Seni Berbicara" oleh Larry King.
Melalui buku itu saya paham, bahwa seorang Larry King yang terkenal sebagai pembawa acara televisi dan radio, juga pernah mengalami gugup dan tak dapat berkata-kata pada siaran pertamanya.

Saya juga pernah melihat pimpinan saya, kala itu dia diangkat untuk jabatan baru. Saya lihat pada pidato resmi pertamanya, dia terlihat tegang. Terlihat dari caranya mengambil nafas dan juga gerak geriknya.

Ternyata saya tidak sendirian. Seorang yang sudah terbiasa berbicara pun bisa tegang dan itu manusiawi. Wajar.

Berikut hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketegangan saat akan melakukan presentasi.

1. Menyiapkan Mental

Sebelum presentasi kita perlu menyiapkan mental kita dahulu. Kita harus men-setting otak kita, bahwa presentasi ini harus kita lalui. 

Jangan mencari cara, bagaimana menghindarinya atau mencari teman lain untuk menggantikannya. Hadapilah, bahwa ini proses belajar dan suatu saat kita akan terbiasa.

2. Ketahui siapa audience

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun