Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ketika Gadis Jawa Menikah dengan Pria Batak Mandailing

6 Juli 2021   07:43 Diperbarui: 6 Juli 2021   09:23 12093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengantin Mandailing (Dok. Pribadi)

Gordang Sambilan mengiringi langkah kami.  

Gordang sambilan merupakan alat musik sakral khas suku Batak Mandailing. Untuk dapat menabuh Gordang Sambilan pada Horja, maka tidak sembarang keturunan Batak Mandailing bisa melakukannya. Hanya keturunan pendiri kampung (pemimpin) atau Raja yang dapat melakukannya. Selain keturunan tersebut, maka wajib izin kepada Raja. Syarat ditabuhnya Gordang Sambilan juga perlu dilakukan penyembelihan 1 ekor kerbau lagi.

Gordang Sambilan dalam Pernikahan Batak Mandailing (Dok. Pribadi)
Gordang Sambilan dalam Pernikahan Batak Mandailing (Dok. Pribadi)


Manortor

Manortor merupakan tarian adat Batak yang dilaksanakan di banyak  upacara adat Mandailing, salah satunya upacara pernikahan. Kami berlatih tarian manortor selama 2 hari. Gerakannya simpel, namun kami terus mengulang berlatih agar bisa menari dengan baik.

Mempelai pria akan mengangkat kedua tangan ke depan, setinggi bahunya. Menggerakkan kedua tangan dan memutar tubuh ke kanan dan kiri. Mempelai wanita mengangkat kedua tangannya di depan perut dan menjentikkan jarinya. Arah pandangan mata ke arah tangan. Begitu pelatihku mengajarkan.

Manortor (Dok.Pribadi)
Manortor (Dok.Pribadi)

Kami menari diiringi musik gordang sambilan dan lirik lagu dalam bahasa Batak Mandailing yang berupa doa tentang kami. Aku penasaran, lalu kuminta suamiku untuk menerjemahkannya. Kurang lebih, ini artinya dalam bahasa Indonesia.


"Tersebutlah suatu kisah yang kelak akan abadi dari masa ke masa. Pemuda Siregar yang amat dibangga banggakan oleh Opung-opung 
leluhurnya dari dataran tinggi (Sihaporas) akhiri masa lajangnya dengan wanita cantik dari tana muara utama sungai (Paringgonan). Ayah Ibu, semua keluarga besar dan masyarakat menyambutnya dengan sangat suka cita bahagia. Semoga kelak akan berbahagia, mempunyai keturunan yang soleh dan bertakwa, hubungan yang langgeng sampai akhir masa, menjadi kebanggaan dan panutan masyarakatnya kelak. Sang Suami akan membimbing dan melindungi wanitanya, sang Istri akan menjadi Istri yang berbakti kepada suami"


Indah bukan?


Manabalkan Gelar Adat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun