Mohon tunggu...
Melisa Dwi Utami
Melisa Dwi Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pekerja, Mahasiswi, dan Penulis

Live as happy as possible, but don't forget to make other people happy too.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Sendratari Ramayana Ballet Prambanan Khas Yogyakarta

13 Juli 2022   16:06 Diperbarui: 13 Juli 2022   16:40 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Universitas Pamulang

Sendratari merupakan seni, drama, dan tari, yaitu drama yang disajikan dalam bentuk tarian tanpa adanya dialog dan biasanya diiringi oleh musik gamelan. Sendratari Ramayana Ballet Prambanan ini diangkat dari cerita Ramayana dan dipertunjukkan di dekat Candi Prambanan, di Sleman, Yogyakarta.

Dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Pamulang yang ke-21 Tahun, Peresmian Kampus 2 Universitas Pamulang, serta Gathering Keluarga Besar Sasmita Jaya, acara Sendratari Ramayana Ballet Prambanan ini dipersembahkan oleh Yayasan Sasmita Jaya dan didukung oleh Universitas Pamulang, STIKes WDH Tangerang, Universitas Sutomo, SMK Sasmita Jaya 1, SMK Sasmita Jaya 2, dan SJTV.

Sendratari Ramayana Ballet Prambanan merupakan sendratari yang paling rutin mementaskan sendratari sejak tahun 1961. Menurut Ir. Soekarno, Sendratari Ramayana Ballet Prambanan adalah satu percobaan untuk membawa pentas seni Indonesia ke taraf yang lebih tinggi. Cerita Ramayana adalah perjalanan Rama dalam menyelamatkan istrinya Shinta yang diculik oleh Raja Negara Alengka, Rahwana. Sendratari Ramayana Ballet Prambanan menggunakan sumber cerita dari Serat Rama yaitu cerita Ramayana versi sastra Jawa Baru yang paling populer.

Dok. Universitas Pamulang
Dok. Universitas Pamulang

Sendratari ini terinspirasi dari relief cerita Ramayana yang terpahat di pagar langkan Candi Prambanan. Cerita ini penuh dengan filosofi kehidupan bagi manusia di dunia. Cerita dimulai dengan konflik Rahwana yang ingin menikahi Dewi Shinta. Dikisahkan di sebuah Negeri Mantili ada putri cantik jelita yang bernama Dewi Shinta. Rama memenangkan Sayembara Prabu Janaka yang sedang mencari pangeran untuk putrinya Dewi Shinta. Rama dan Shinta serta Lesmana adiknya melewati Hutan Dandaka. Rahwana ternyata mengintai Shinta dan ingin menculiknya.


Rahwana kemudian mengubah hambahnya menjadi Marica (Kijang Kencana) untuk memancing Rama supaya pergi memburu untuk Shinta. Rahwana beraksi untuk menculik Shinta dengan mengubah diri menjadi Brahmana tua untuk mengambil hati Shinta. Shinta melanggar ketentuan lingkaran magis, dan berhasil diculik oleh Rahwana dan dibawa ke Istana Alengka.

Rama yang berhasil memburu dan memanah kijang, seketika berubah menjadi raksasa. Lesmana berhasil menemukan Rama dan kembali ke tempat Shinta ditinggal sendirian, tetapi Shinta tidak ditemukan. Jatayu (burung garuda) hendak menolong Shinta dari Rahwana. Rama dan Lesmana yang berusaha mencari Shinta kemudian bertemu dengan Jatayu yang sekarat. Jatayu menceritakan semuanya setelah itu ia mati.

Dalam perjalanan ke istana Rahwana, Rama dan Lesmana bertemu dengan Hanuman yang sedang mencari Satria untuk mengalahkan Subali. Shinta menghabiskan waktu di Taman Argasoka bersama Trijata yang selalu membujuk Shinta untuk menjadi istri Rahwana. Shinta mengetahui Hanuman yang sedang mengintainya merupakan utusan dari Rama. Hanuman membuat keonaran serta merusak Taman Argasoka, dan ditangkap oleh Indrajit. Hanuman dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup, tetapi ia tidak mati. Hanuman malah membakar Kerajaan Alengka dan melarikan diri.

Rama yang mengetahui kondisi tersebut memutuskan untuk menyerang Kerajaan Alengka bersama dengan pasukan Hanuman. Peperangan terjadi, Rahwana terbunuh oleh Rama. Rama berhasil menemukan Shinta, tetapi ia menganggap bahwa Shinta telah ternodai. Rama meminta bukti kesucian dengan cara Shinta membakar diri. Shinta yang suci tidak terbakar dan selamat dari api. Rama dan Shinta akhirnya hidup bahagia.

Para pemeran sendratari Ramayana ini sangat mendalami perannya sehingga tanpa adanya dialog, pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam pementasan dapat dimengerti oleh penonton. Selain itu, cerita yang disajikan juga tidak membosankan, justru sangat menghibur para penonton. Dengan durasi waktu dua jam dalam empat babak, penonton seakan ikut masuk ke dalam atmosfer pementasan sendratari tersebut. Untuk kita yang baru pertama kali menonton sendratari ini mungkin akan terasa membingungkan. Namun, jika kita menyaksikan ceritanya dengan saksama, maka kita akan memahami cerita Ramayana ini. Apalagi para pemain sendratari ini sebagian besar merupakan anak muda. Dan pastinya akting mereka sangat profesional dan patut diacungi jempol.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun