Mohon tunggu...
Melinda Nurdin
Melinda Nurdin Mohon Tunggu... Penegak Hukum - A dreamer and i tried to make that dream come true.

Halo, semua! Mari belajar bersama! :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bullying Verbal Beserta Dampak yang Ditimbulkannya

18 Januari 2021   12:07 Diperbarui: 10 Juli 2021   19:30 2163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sijoripost.com

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa adanya orang lain. Kita membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dan menjalani kehidupan. Proses ini dimulai sedari kecil, yang bermula dari keluarga inti berupa ayah, ibu dan saudara yang mengajarkan kita mengenai kehidupan.

Hal ini terus berlanjut hingga beranjak menjadi dewasa.  Dengan kita yang telah mengenal banyak orang, seperti teman, tetangga sekitar sampai masyarakat luas yang membuat keterampilan serta pengetahuan sosial semakin meningkat. Berkomunikasi dan berinteraksi merupakan kunci yang sangat penting untuk mengenal, bersosialisasi dan berhubungan erat dengan orang lain.

Namun sayangnya, di masa kini dalam berkomunikasi dan berinteraksi tersebut, seringkali ditemukan banyaknya orang-orang yang melontarkan perkataan buruk seperti mengejek, menghina, menggosip dan lain sebagainya kepada seseorang. Mirisnya adalah pada pelontaran perkataan buruk ini tidak hanya terjadi secara langsung kepada korbannya, tetapi juga dapat secara tidak langsung melalui dari mulut ke mulut. Kejadian tersebut kian hari semakin meningkat, yang mana kebanyakan terjadi pada usia sekolah sekitar sekolah dasar hingga menengah, yang mana sedang dalam masa pertumbuhan menuju dewasa.

Perlu diketahui bahwa seluruh perkataan buruk itu sudah termasuk ke dalam bullying verbal. Bullying verbal merupakan salah satu dari jenis bullying, yang mana merupakan jenis yang paling banyak terjadi di masyarakat. Dilansir menurut penelitian yang telah dilakukan oleh penulis sendiri, bahwasannya yang mengalami bullying verbal dari 51 orang adalah sebanyak 78% atau 40 orang. Angka ini tentu saja merupakan angka yang cukup fantastis sekaligus menunjukkan yang mengalami bullying verbal lebih banyak (dominan) daripada jenis lainnya.

Tindakan ini dapat dilakukan oleh siapa saja, baik keluarga dengan perkataan buruk yang membuat si anak menjadi tidak percaya diri dan drop, tetangga dengan perkataan-perkataan jahatnya, teman dengan sindiran-sindiran, pengejekan dan lain sebagainya, guru dengan perkataan meremehkan maupun masyarakat luas. Yang menjadi permasalahannya adalah dimana mereka yang telah melakukan bullying verbal ini seringkali masih menganggap remeh, tidak menyadari apa yang dilakukannya dan menganggap bahwa apa yang mereka lontarkan benar dan wajar. Mereka juga tidak menyadari dampak apa yang dapat terjadi pada sang korban akibat dari kata-kata yang dilontarkannya.

Sang korban yang telah mengalaminya pun terkadang turut tidak menyadari bahwa yang dialaminya sudah termasuk ke dalam bullying verbal. Mereka hanya merasa bahwa semua hal-hal buruk yang dikatakan orang lain terhadap mereka adalah suatu hal yang benar dan merekalah yang salah. Mereka juga mempercayai bahwa semua hal buruk yang terjadi kepada mereka adalah sepenuhnya karena kesalahan mereka sendiri. Akibatnya adalah mereka tidak memiliki rasa percaya diri lagi dan memandang rendah diri mereka, yang membuat mereka mengalami kesulitan dalam hari-harinya.

Hal ini tentu harus segera diberikan pemahaman mengenai bullying verbal beserta dampaknya pada korban ini baik kepada masyarakat luas maupun sang korban sendiri, sehingga mereka kedepannya akan lebih berhati-hati dalam setiap perkataan yang mereka lontarkan dan korban dapat menyadari bahwa yang dialaminya merupakan bullying verbal, yang mana bukan merupakan kesalahan mereka. Tidak hanya itu, dengan adanya edukasi mengenai bullying verbal dan dampak yang ditimbulkannya tersebut, dapat turut memberantas dan mengurangi serta perlahan-lahan menghapus seluruh tindak bullying verbal yang masih terjadi ini.

Dampak bullying verbal merupakan dampak yang sangat berbahaya dan menyakitkan pada korban. Hal ini beradasar atas apa yang dikemukakan oleh Coloroso dalam (Wiyani, 2012), bahwa bullying verbal berlangsung secara cepat dan tanpa rasa sakit pada pelaku bullying, tetapi dapat sangat menyakitkan pada target (korban). Tidak hanya Coloroso, menurut seorang psikolog klinis, Liza Marielly Djaprie, yang dilansir dari CNN Indonesia, juga mengatakan bahwa bullying verbal memiliki dampak yang sangat dahsyat. Sebab dampaknya yang tidak terlihat, tetapi cukup mematikan dengan berdampak langsung pada aspek kejiwaanya, yang lebih sulit disembuhkan daripada luka fisik. Biasanya pun, pada kasus tingkat bunuh diri yang paling sering terjadi berasal dari verbal bullying dan cyber bullying, karena sangat menyakitkannya dampak atas bullying ini.

Selain itu, pada bullying verbal ini tidak hanya terdapat dampak jangka pendek yang hanya bersifat sementara, tetapi juga terdapat dampak jangka panjangnya yang bersifat cukup lama yang tetap bertahan hingga korban dewasa. Dengan adanya dampak jangka pendek maupun jangka panjang, tentu saja memengaruhi berjalannya kehidupan dengan adanya gangguan-gangguan tertentu. Seluruh gangguan ini dapat menjadi penghambat untuk individu (korban) memajukan dirinya.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Universitas Gadjah Mada, yang dilakukan oleh Marela, Wahab dan Marchira (2015), menunjukkan bahwa dampak atas bullying verbal ini memiliki peluang untuk dapat menyebabkan depresi. Depresi ini terjadi karena seluruh perkataan-perkataan buruk yang diterimanya inilah menimbulkan emosi-emosi terpendam yang tidak dapat dikeluarkannya. Sehingga dapat berdampak buruk terhadap bagian terdalam dirinya.

Berdasarkan uraian diatas, maka artikel ilmiah atau penelitian ini sangat penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui secara lebih jelas mengenai bullying verbal beserta dampak yang ditimbulkannya. Tidak hanya itu, dengan adanya penelitian ini berarti dapat membuktikan bahwa kita telah turut serta dan peka terhadap seluruh permasalah bullying verbal yang masih dianggap remeh. Penelitian ini juga memberikan pencerdasan dan pemahaman serta kesadaran baik kepada masyarakat luas maupun sang korban itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun