MENGGALI RAHASIA SURAT AL FATIHAH
Oleh : Melinda Eka Puspita
Al-Quran adalah wahyu dari Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia. Menurut perhitungan umum terdapat 6236 ayat yang terdapat pada Al-Quran. Dari 6236 ayat tersebut Allah menyimpulkan satu surat pendek yang terdiri dari tujuh ayat, yaitu surat Al-Fatihah.
Jadi surat Al-Fatihah merupakan kesimpulan dari isi Al-Quranatau kesimpulan dari apa agama yang telah dibawa oleh para Nabi dan Rosul-Nya. Maka dari itu Allah memerintahkan umatnya untuk membaca surat Al-Fatihah setidaknya 17 kali dalam sehari semalam selama hidupnya yaitu setiap rakaat sholat wajib.
Hal ini menunjukkan keagungan kandungan dan isi dari surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah pun memiliki rahasia indah yang ada didalamnya. Walaupun hanya terdiri dari tujuh ayat, namun isi kandungannya sangat luar biasa bagaikan samudera luas yang tiada batas, semakin diselami semakin nampak mutiara-mutiara yang terkandung didalamnya.
Rahasia yang terdapat didalam surat Al-Fatihah diantarannya pada ayat yang berbunyi “Alhamdu lillahi Rabbil’alamin” terkandung al mahabbah (cinta). Terdapat empat macam al mahabbah, yaitu :
1.Mahabah syirkiyyah (cinta yang mengandung kesyirikan): yaitu cinta kepada selain Allah SWT seperti mencintai Allah atau bahkan lebih dari itu. Seperti cinta kepada berhala, patung-patuung dan segala sesuatu yang diibadahi selain Allah.
2.Mahabbah Mmuharromah (cinta yang diharamkan): yaitu cinta kepada apa saja yang dibenci oleh Allah SWT, seperti cinta kepada orang-orang musyrik dan kafir.
3.Mahabbah thabi’iyyah, cinta kepada anak-anaknya, orang tuanya dan teman-temannya.
4.Mahabbah waajibah (cinta yang wajib) dapat disebut pula sebagai cinta ibadah yaitu cinta kepada Allah, dan apa saja yang dicintai oleh Allah SWT.
“Ar-Rahmanir Rahim” terkandung ar rojja (harapan), yaitu mengharapkan rahmat Allah SWT. Karena apabila Allah maha pengasih lagi maha penyayang, maka sesungguhnya Dialah Allah yang diharapkan rahmat-Nya
“Maliki yaumid din” terkandung al khouf (takut) yaitu memberikan rasa takut kepada hamba-hamba-Nya terhadap hari pembalasan, yaitu pembalasan terhadap amalan-amalan jelek pada saat kiamat nanti.
Apabila terkumpul tiga perkara ini : al mahabbah, ar rojja dan al khouf, maka semua merupakan pondasi ibadah kita. Jika seseorang yang hanya mengambil salah satu dari tiga asas tersebut maka dia akan sesat.
“Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” : “Hanya kepada-Mulah kami menyembah dan memohon pertolongan.”
Dalam ayat ini ditunjukkan adanya tauhid uluhiyyah (mengesakan Allah atas perbuatan hambanya) dan tauhid rububiyyah (mengesakan Allah atas perbuatan-perbuatan-Nya)
“Ihdinas siratal mustaqim” : “Tunjukkanlah kami jaln yang lurus”
“Siratal lazina an’amta’alihim gayril magdubi’alaihim wa laddalin” :“yaitu jalan-jalan ynag telah Engkau beri nikmat, bukan orang-orang yang engkau murkau dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat.”
Manusia itu ada yang diberi jalan yang lurus, namun ada juga yang ditunjukkan jalan yang sesat. Ciri-ciri orang diberi jalan yang lurus dan jalan yang sesat diantaranya :
·orang yang berilmu dan mampu mengamalkan ilmunya
·orang yang berilmu namun tidak mau mengamalkan ilmunya : yaitu orang-oranng yahudi dan yang bersama menempuh jalan ini, yang mengetahui (berilmu) namun tidak mengamalkan ilmunya.
·orang-orang yang beramal namun tidak didasari ilmu.
Asy Syaikh Sholeh Al Fauzan.(2007).Rahasia Indah Surat Al Fatihah (Meluruskan Penyimpangan Aqidah dan Ibadah).Tangerang.Pustaka Al Isnaad.
