Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kebiasaanmu Mengandalkan Obat Sakit Maag Mungkin Harus Diubah

26 Mei 2022   07:27 Diperbarui: 17 Juni 2022   02:09 1898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyakit maag. Sumber Emily Frost via Kompas.com

Pengawasan klinis terhadap konsumsi obat sakit maag antasida memang tidak diperlukan. Bila dikonsumsi jangka panjang, antasida dapat menimbulkan efek samping ringan seperti konstipasi, diare, perut kembung, kram perut, mual dan muntah.

Akan tetapi, kalian sebaiknya berpikir beberapa kali sebelum memutuskan untuk mempercayakan kesehatan lambung kalian pada obat sakit maag antasida.

Cara kerja antasida yang menetralkan asam lambung ini, sebenarnya telah menonaktifkan sistem keamanan tubuh kita di bagian lambung, yaitu asam lambung, demi mengurangi rasa sakit. 

Bila diibaratkan, asam lambung ini seperti satpam yang mencegah para maling untuk masuk ke dalam rumah kita. Siapakah para maling tersebut? Mereka adalah bakteri patogen Helicobacter pylori yang berniat untuk menetap di lambung kita dan mencuri nutrisi dari tubuh kita. 

Infeksi Helicobacter pylori. Sumber: via news.unair.ac.id
Infeksi Helicobacter pylori. Sumber: via news.unair.ac.id

Bakteri patogen ini sebenarnya akan mati pada pH lambung yang asam (pH 1-2), tapi si 'pilori' ini sangat suka dengan pH netral (pH 6,7-7) yang diciptakan antasida. Setelah 'pilori' berhasil menetap di lambung, bakteri ini akan menghasilkan senyawa urease yang bersifat basa untuk bertahan hidup di lambung yang kondisinya sangat asam tersebut[7].

Bayangkan kalau dalam sehari kita mengonsumsi obat sakit maag 4 kali, berarti kita memberikan bakteri patogen 4 kali kesempatan untuk menyerang tubuh kita. Dan bila kita lakukan terus menerus selama 2 minggu, betapa tubuh kita menjadi lebih rentan terhadap serangan Helicobacter pylori.

Infeksi 'pilori' tidak menimbulkan gejala khusus. Gejala tersebut baru akan muncul, setelah adanya luka atau tukak pada lambung atau usus[8].

Maka dari itu, walaupun antasida telah berkali-kali menjadi penyelamat keluarga kami, saya selalu berusaha sebisa mungkin untuk menghindari ketergantungan konsumsi obat maag antasida ini.

Sakit Maag. Sumber: via Kompas.com
Sakit Maag. Sumber: via Kompas.com

Beberapa hal yang saya lakukan untuk mencegah sakit maag kambuh adalah sebagai berikut:

  1. Selalu memastikan makan pada jam yang teratur dan porsi yang teratur. Kalau biasanya sarapan, jangan sampai terlambat, tubuh kita punya jam. Kalau sampai terlewat, akibatnya lambung bekerja dalam kondisi kosong dan melukai dinding lambung sendiri. 
  2. Selalu membawa bekal yang cukup dan makanan cadangan, entah itu biskuit atau roti. Saya selalu mencadangkan makanan untuk kejadian yang tak terduga. Aktivitas yang padat terkadang membuat saya jadi lebih cepat lapar.
  3. Menghindari makanan yang berlemak, asam, pedas, dan berbumbu tajam saat perut kosong. Misalnya mi instan, kacang, kopi, dan snack chiki.
  4. Menyempatkan break sejenak untuk mengganjal perut, bila merasa sakit maag mau kambuh. 

Dengan 4 langkah ini, sekarang sakit maag saya sudah tidak kambuh lagi. Padahal dulu, kalau sakit maag sampai harus izin karena lemas habis muntah-muntah. Mungkin juga karena seiring bertambahnya usia, sekresi asam lambung semakin menurun. 

Yang jelas mencegah itu lebih baik daripada mengobati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun