Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Migrasi ke Metaverse, Lakoni Laundry NFT

16 Januari 2022   07:32 Diperbarui: 16 Januari 2022   07:35 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pencucian uang atau money laundering (Sumber: GettyImages/AlexSava via aspiretrainingteam.co.uk).

Lihat saja Amerika,

Pada tanggal 17 Oktober 2021, UU Anti Pencucian Uang Tahun 2020 diberlakukan di Amerika Serikat. Harapannya agar pasar seni menjadi lebih teregulasi dan mejadi lebih transparan.

Menariknya adalah menjelang UU ini efektif diberlakukan, tingkat penjualan karya seni digital dalam pasar NFT mengalami peningkatan. Seolah-olah kaum penghindar pajak beramai-ramai migrasi ke dunia maya.

Hasil survey penjualan seni di pasar cryptoart tahun 2020-sekarang (Sumber: cryptoart.io).
Hasil survey penjualan seni di pasar cryptoart tahun 2020-sekarang (Sumber: cryptoart.io).

Bukankah ini menjadi sangat praktis? Bisa mencuci uang tanpa meninggalkan jejak, karena medianya DIGITAL ARTS! Ditambah lagi, belum ada yang meregulasi teknologi blockchain.

Ini menjadi agenda bagi Pemerintah Indonesia untuk bisa siap menerima metaverse dengan segala kekurangannya. Semoga kita bisa lebih bijak dalam menyerap teknologi baru ini ke dalam kehidupan kita.

Tulisan ini terinspirasi oleh seniman Cat Graffam.

Sumber: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun