Mohon tunggu...
Travel Story

Dieng Culture Festival Gambaran Budaya

14 Desember 2018   01:08 Diperbarui: 14 Desember 2018   01:45 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dieng yang dikenal sebagai tempat tinggal dewa kini telah berkembang. Perkembangan ini tidak hanya dalam salah satu sektor saja, tetapi hampir di seluruh sektor kehidupan masyarakat. 

Waktu yang diperlukan untuk mencapai tahapan ini pun tidak mudah. Banyak hal yang telah dilakukan oleh masyarakat. Pada saat itu keberuntungan belum menjadi teman masyarakat Dieng. Hingga akhirnya salah satu masyarakat Dieng menemukan formula penyelesaian permasalahan dari masyarakat Dieng yaitu Dieng Culture Festival. 

Dieng Culture Festival merupakan salah satu acara yang menggabungkan seni budaya tradisional dengan modern. Selain itu, Dieng Culture Festival atau DCF ini merupakan bentuk hasil mimpi dan kerja karya secara gotong royong. Menurut Alif Faozi, ketua DCF, pada saat itu dirinya terpikir bagaimana caranya agar segala bentuk usaha yang dilakukan masyarakat Dieng dapat terjual dan meningkatkan perekonomian. 

Terlintaslah pemikiran untuk membuat sebuah kegiatan yang menjunjung kebudayaan daerah dan dikombinasi dengan nuansa modern agar memikat wisatawan untuk datang. 

Pada tahun 2010, pembuatan awal DCF, kegiatan ini juga tidak didukung oleh pemerintah sehingga seluruh masyarakat bekerja sama untuk menghidupkan kegiatan tersebut. Pertentangan juga terjadi di beberapa pihak tetapi Alif Faozi tidak ingin menyerah begitu saja. Setelah bertahun-tahun mencoba untuk meyakinkan seluruh masyarakat, Alif Faozi berhasil menjalankan kegiatan tersebut hingga tahun ini. 

DCF ini pada dasarnya merupakan kegiatan sosial yang diadakan oleh masyarakat Dieng. Di dalam rangkaian DCF terdapat kegiatan pemotongan rambut anak gimbal. Menurut masyarakat sekitar, anak gimbal merupakan titipan dari Ratu Ronce maupun Ratu Kidul. Untuk proses pemotongannya pun tidak sembarangan. 

Sebelum pemotongan rambut, anak gimbal akan meminta sesuatu dan permintaan ini harus dikabulkan. Apabila permintaan tersebut tidak dikabulkan maka proses pemotongan rambut gimbal tidak akan sempurna karena rambut anak tersebut akan tumbuh gimbal kembali. Proses pemotongan rambut tersebut dikatakan berhasil apabila rambut anak tersebut tidak gimbal lagi. 

Proses pemotongan rambut gimbal tersebut dapat disaksikan oleh masyarakat secara umum saat rangkaian acara DCF sedang berlangsung. Hal ini sesuai dengan aspek budaya yang menjadi konsep wisata yaitu something to see, something to do, and something to buy. Something to see dapat dilihat pada awal kegiatan sebelum pemotongan rambut dimana pemangku adat membacakan doa di depan candi. Something to do, ketika masyarakat datang ke acara DCF. Dan, something to buy, ketika masyarakat mulai mengenal Dieng melalui acara DCF karena dinilai DCF sebagai daya jual wisata Dieng. 

Di akhir rangkaian kegiatan, terdapat acara yang bernamakan Jazz Di Atas Awan dan penerbangan lampion. Acara tersebut sangat diminati oleh wisatawan. Sebenarnya, pengadaan acara tersebut merupakan strategi pemasaran dari DCF agar seluruh sektor usaha masyarakat dapat diminati. 

Saat acara mulai pada malam hari, para pengunjung akan membutuhkan hal-hal yang mendukung kegiatan seperti homestay, makan, atau bahkan keamanan transportasi. Hal ini sesuai dengan tagline dari destinasi wisata ini yaitu 'Semakin Dilestarikan, Semakin Disejahterakan', yang berarti bahwa semakin kegiatan wisata dilestarikan, maka semakin sejahtera pula masyarakat sekitar.

Sebagai informasi tambahan bahwa Dieng Culture Festival ini merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat Dieng Kulon, Banjarnegara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun