Mohon tunggu...
Meliana Chasanah
Meliana Chasanah Mohon Tunggu... Penulis - Islamic Writer

Far Eastern Muslimah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Benarkah Penulis Tidak Dapat Menciptakan Perubahan? (Amunisi untuk Penulis)

2 April 2021   09:00 Diperbarui: 2 April 2021   09:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebenarnya ini adalah tulisan saya satu tahum silam. Sudah saya edit dan diganti judulnya. Namun, isinya masih sama, motivasi untuk para penulis.

Walau sudah menjadi penulis pun masih butuh dorongan. Sebab, hal yang menjadi penghambat kesuksesan adalah diri sendiri.

Ada yang belum kenal dengan Adolf Hitler? Siapa sih Aldolf Hitler sebenarnya? Mari kita flashback sejenak mengenai sejarah Jerman!

Bagaimana keadaan Jerman setelah Perang Dunia I (PD I)? Keadaannya begitu memprihatinkan.

Jerman hancur lebur kala itu. Ibaratkan mimpi buruk yang seharusnya tidak dirasakan oleh warga Jerman.

Dalam keadaan terpuruk, ternyata muncul sosok Adolf Hitler. Dia tampil dengan kemampuan retorika yang mampu menghipnotis para pemuda Jerman untuk bergerak dan bangkit, berjuang guna menjadikan Jerman sebagai raksasa Eropa yang kuat dan ditakuti.

Benar saja, Jerman menjadi negara yang melahap hampir seluruh daratan Eropa pada Perang Dunia II.

Hitler awalnya hanyalah seorang kopral kecil. Keadaan terpuruk membuatnya bangkit. Ambisi besar mendorongnya menjelma menjadi Kaisar Jerman yang sangat disegani. Dia juga berhasil menulis sebuah buku dengan judul "Mein Kampf".

Dalam bukunya, ia menuliskan:

"Setiap gerakan besar di dunia ini selalu dikembangkan oleh ahli-ahli pidato dan bukan oleh jago-jago tulisan," (Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern -- Pendekatan Praktis, 1994)

Persepsi Hitler inilah yang akan saya tepis. Jika menurut Hitler gerakan besar di dunia hanya mampu dilakukan oleh orang-oang yang memiliki kemampuan berpidato, bukan oleh orang-orang yang jago menulis. Salah besar jika ia berpendapat seperti itu. Pendapatnya sama seperti mendiskriminasikan profesi seorang penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun