Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngabuburitlah Bila Membawa Manfaat

8 Maret 2025   22:46 Diperbarui: 9 Maret 2025   05:54 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang kue/dokpri.

Sejak puasa pertama, baru hari ini saya memenuhi keinginan anak-anak buat ngabuburit. Ya, meskipun ngabuburitnya enggak jauh-jauh banget. Namun, bagi anak-anak melihat suasana sekitar menjelang buka puasa itu sangat ditunggu. Maklum, anak-anak terbiasa sudah 'mendep' di rumah sejak ashar.

Ngabuburit sendiri seakan menjadi tradisi di berbagai daerah di daerah. Di tempat saya tinggal, kalau sudah sore biasanya anak-anak remaja akan sibuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya. "Kenapa juga mau jalan sampai sini, entar buka di jalan gimana?" Pertanyaan seperti itu kerap kali terlintas saat melihat para remaja duduk-duduk di pinggir jalan.

Sebuah Cerita Berhikmah
Sebenarnya ada hal yang bisa kita lakukan saat ngabuburit. Entahlah, sore ini tanpa saya sadari saya mendekati seorang ibu yang sedang berjualan di pinggir jalan. Wajahnya tampak lesu, belum ada seorang pembeli pun yang mendekat.

Di samping kiri meja dagang si ibu, dua orang wanita muda sedang melayani beberapa pembeli. Sebenarnya saya tertarik di dagangan yang terakhir, tetapi tangan dan kaki tidak melakukan perintah otak dengan baik.

Diam-diam saya berhenti di depan dagangan si ibu dan dengan sigap dia membungkuskan pesanan saya. Lalu, saya menoleh ke sebelah kanan lapak si ibu dan melihat ibunya teman si bungsu juga berjualan di sana. Saya pun merogoh beberapa rupiah dan memerikan padanya.

Sepanjang perjalanan, saya kayakan bahwa kalau kita hendak berbelanja, usahakan pada orang yang tampaknya membutuhkan. Kami berjalan kembali dan melihat gerobak bakso dari tetangga saya. Melihatnya aku memesan 3 bungkus bakso.

Saat akan pulang, si abang bakso mengembalikan beberapa rupiah untuk saya. Ya Allah, sungguh saya menolak uang itu bukan karena kebanyakan uang, tetapi tahu keadaan si abang yang sebenarnya.

Di atas motor saya sampaikan kepada anak-anak bahwa bantulah orang yang tampak sendirian atau sepi. Bisa jadi saat mereka berdagang itu dia sedang menunggu uang untuk membeli gas, dan sebagainya.
Ngabuburit kali ini memberikan faedah yang banyak bagi saya dan anak-anak. Kami keluar rumah tidak hanya menghabiskan waktu, tetapi kami ingin membantu orang yang membutuhkan dengan cara yang berbeda.

"Ya Rabb, curahkan rezeki pada kami, hamba-hamba-Mu yang membutuhkan pertolongan. Sebab tanpa pertolongan dari-Mu, apalah kami ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun