Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Diary

Suara Masyarakat tentang IndiHome

12 Mei 2023   11:26 Diperbarui: 12 Mei 2023   11:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dari instagram IndiHome yang diolah menggunakan Canva

TV di masyarakat Indonesia menjadi media untuk mendapatkan informasi sekaligus hiburan. Tak jarang penonton diajak tertawa hanya dengan melihat gaya dan bicara sang aktris yang berakting di TV. Tak jarang pula ibu-ibu diajak melow dengan perasaan mendayu dan gemas saat menonton sinetron Ikatan Cinta.

Rutinitas yang tak habis di keseharian seakan bisa terobati hanya dengan duduk manis di depan TV. Sambil memakan camilan, remot di tangan menjadi kunci kebahagiaan itu. Tak jarang remot itu pun menjadi cikal bakal pertengkaran di antara anak-anak. Namun, itu terjadi sampai beberapa bulan yang lalu ketika pemerintah masih membiarkan saluran TV biasa diakses oleh masyarakat.

Perubahan itu Pasti
Awal April 2023 pemerintah telah memutuskan siaran TV biasa di Indonesia. Masyarakat pun harus beralih memakai TV digital agar bisa mengakses siaran televisi. Saya pun dikejutkan dengan pemberitaan itu.

Pemberitaan akan pemberhentian siaran itu sebenarnya sudah ada sejak 2022. Pemerintah pun sudah mensosialisasikannya sejak lama. Masyarakat pun disuruh bersiap-siap menghadapi perubahan. Perubahan yang pasti akan terjadi seiring dengan perubahan zaman.

Suara Kebaikan dari IndiHome
Dampak peralihan dari TV biasa ke digital ternyata dirasakan oleh teman-teman pengajian di perumahan tempat tinggal saya. Saya saja tidak begitu memperhatikan karena sudah 2 pekan kala itu saya menghukum anak saya untuk tidak menonton TV. Dalam 2 pekan itu, tak ada suara keluar dari TV kami. Mereka terbiasa berkreasi dengan menggunakan kertas bekas.

Namun, rasa penasaran dengan pemberitaan itu membuat saya bertanya kepada salah seorang ibu yang duduk di samping saya ketika di pengajian. Ibu itu tampak tersenyum mendengarkan diskusi para ibu tentang siaran TV yang sudah tidak ada lagi itu. Sepertinya dia tidak terpengaruh dengan keadaan yang dialami oleh ibu-ibu yang lain.

Saya dekati ibu itu, hanya karena penasaran. Lalu, terjadilah percakapan singkat yang memberikan beberapa informasi kepada saya.
"Alhamdulillah, kami enggak ada masalah, Bu. Kami masih bisa menonton dan saluran TV malah beragam," kata bu Ratih kala itu.

"Loh, kok bisa, Bu? Apa penghentian itu bersifat sebagian saja, ya?" tanya saya yang diliputi dengan perasaan bingung.

"Oh, bukan. Sebelum penghentian ini, kami sudah memasang IndiHome dari Telkom Indonesia di rumah, Bu.  Jadi, kita bisa mengakses saluran dari TV lain selain yang biasa ada di TV biasa, Bu. Kita pun bisa nonton Youtube dan membuat konten sepuas hati," katanya sambil tersenyum.

"Wah, asyik dong, Bu!" jawab saya saat itu yang sebelumnya sudah sedikit tahu dengan salah satu layanan Internet Provider terbesar di Indonesia ini dari adik saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun