Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Buruknya Kelakuan Pelajar Zaman Ini

21 November 2022   11:59 Diperbarui: 21 November 2022   12:04 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram @komunitaspedulibullying

Anak yang melihat orang tuanya selalu bersedekah akan lebih mudah untuk menolong atau memberikan sedikit rezeki kepada orang lain. Perilaku orang tua ini akan berimbas sampai anak memahami pentingnya berbagi. Anak yang melihat orang tuanya perapi (suka hal yang rapi) akan berusaha merapikan mainannya sendiri.

Semua itu terjadi bila si anak berada pada lingkungan keluarga yang mengerti arti mendidik. Berbeda bila seorang anak berada pada keluarga yang serba sibuk, yang tidak terlalu memikirkan adab dan moral anaknya. Ditambah lagi dalam keluarga tersebut mengalami kesulitan ekonomi. Fokus orang tua bukan lagi pada pendidikan, tetapi beralih pada masalah perut.

Pada banyak kasus di sekolah, siswa-siswa yang bermasalah itu berasal dari keluarga yang kurang mampu dengan orang tua yang sibuk. Selain itu, faktor lingkungan masyakat yang buruk pun bisa menjadi pemicunya.

Saya dulu memiliki siswa yang suka sekali bertengkar dan mengganggu teman di kelas. Perilaku itu terjadi hampir setiap hari. Melihat perilakunya yang tidak baik itu, saya melakukan home visit ke rumah siswa tersebut. Beberapa penemuan akhirnya membuahkan kesimpulan di pikiran saya.

Dari pertemuan dengan orang tua siswa itu, saya baru tahu bahwa yang membuat siswa tersebut berperilaku buruk  karena memiliki orang tua yang otoriter, tinggal di lingkungan pasar, dan memiliki teman-teman yang disebut preman. Jadi, sungguh wajar bila siswa itu berperilaku buruk seperti itu karena banyak faktor yang melatarbelakanginya

Pentingnya Belajar Adab

Di mana pun saya mengajar, masalah adab selalu didahulukan, seperti memberi salam, tersenyum, berkata dan bersikap sopan dengan guru dan orang tua, juga bermain yang baik dengan teman sebaya. Ada satu hal yang saya lakukan setiap masuk kelas dan sebelum belajar. Saya akan bertanya, 'Sudahkah salat subuh hari ini?'

Bagi saya pertanyaan itu sangat penting bagi para siswa. Betapa pentingnya mengawali pagi dengan beraktivitas yang baik-baik, apalagi aktivitas yang dimaksud adalah ibadah.

Saya tahu salat subuh tidak bisa menjadikan seseorang untuk berbuat baik. Hal itu bila tidak didasari dengan keyakinan bahwa salat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Namun, bila seseorang mengerti esensi salat, maka keadaan akan berubah. Mereka akan memulai dengan kebaikan dan akan mengakhiri dengan kebaikan pula.

Pertanyaan 'Sudah salat subuh belum?' kepada para siswa bukanlah pertanyaan yang sesungguhnya. Dibalik pertanyaan itu, saya ingin para siswa konsisten melakukan kebaikan setiap hari. Jika perilaku mereka sudah terpola atau terbiasa dengan kebaikan yang saya anjurkan, maka tujuan mencegah diri perbuatan keji dan mungkar akan terwujud. Adab yang baik pun akan sering terlihat dalam keseharian mereka.

Apakah hanya dengan sebuah pertanyaan seperti itu adab seseorang pelajar berubah menjadi baik? Tidak. Seorang guru harus mau melakukannya setiap hari dan memberikan aturan dalam kelas. Menjaga ketertiban di kelas dalam bentuk perilaku dan perkataan yang baik harus betul-betul menjadi perhatian para guru dan orang tua. Kepedulian keduanya sangat penting untuk membuat anak konsisten pada perilaku baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun