Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nasib Guru Honorer Kini dan yang Akan Datang

17 November 2022   07:12 Diperbarui: 27 Desember 2022   00:09 1759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lusi Ambarani, guru kelas VI MI Nahdlatul Ulama Balikpapan, Kalimantan Timur yang mengajak siswanya mencari luas lingkaran dengan mengaitkan penyelidikan masalah di dalamnya(DOK. TANOTO FOUNDATION)

Menjadi guru honorer di sekolah negeri bukanlah suatu pilihan yang menjanjikan. Pasalnya, dengan gaji yang dibayar seadanya dan diberikan tidak tentu membuat guru honorer mengalami banyak kendala dalam kehidupan bila tidak diiringi oleh usaha yang lain. 

Meskipun begitu, banyak orang yang berbondong-bodong mendaftar menjadi seorang guru honorer.

Pada kenyataannya, seorang guru honorer melakukan hal-hal yang sama dengan guru PNS. Kewajiban keduanya bisa dikatakan seimbang. Namun, tetap saja di mata masyarakat guru honorer dipandang sebelah mata.

Guru Yayasan dan Honorer

Saya pernah merasakan menjadi guru yayasan dan juga menjadi guru honorer. Ketimpangan bekerja di sebuah yayasan dan sekolah negeri berbeda jauh. 

Dari segi pendapatan dan kenyamanan, menjadi guru dari sebuah yayasan cukup menjanjikan. Namun, tidak dalam hal waktu yang dihabiskan di sekolah. 

Guru honorer di sekolah negeri terkesan fleksibel. Waktu yang dicurahkan pun cukup signifikan. Inilah salah satu yang menyebabkan perbedaan di antara keduanya. Yang akhirnya akan berimbas pada pengajian guru tersebut.

Di sebuah yayasan Islam saya sebelum bekerja kami dibekali oleh pelatihan. Selama pelatihan itu kami betul-betul digembleng untuk menjadi seorang guru yang 'layak' dan sesuai slogan 'digugu dan ditiru'. 

Berbeda halnya saat menjadi guru honorer di sebuah sekolah negeri, sehari tak ada pelatihan. Yang mau menjadi honorer harus siap bekerja tanpa ada pengarahan lebih lanjut.

Kewajiban dan Hak Guru

Selama hampir 10 tahun bekerja menjadi guru di yayasan Islam, saya mengerti betul hak dan kewajiban saya sebagai guru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun