Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Upaya Diri Untuk Menangkal Dampak Buruk dari Rokok

9 November 2022   11:44 Diperbarui: 9 November 2022   11:50 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wajibbaca.com

Rokok menjadi permasalahan yang tidak ada habisnya. Anak SD pun sudah mengenal rokok padahal mereka belum mampu membeli rokok itu sendiri. Ini disebabkan terjadinya tipu-menipu yang dilakukan oleh perusahaan rokok seperti pada bentuk iklan, promosi, sponsorship, harga, dan kemudahan dalam mendapatkannya. 

Begitu juga hasil Global Youth Tobacco Survey (2019), menunjukkan anak-anak yang terpapar iklan & promosi rokok di berbagai media, antara lain televisi (65,2%), tempat penjualan (65,2%), media luar ruang (60,9%) dan media internet (36,2%). Anak-anak dan remaja juga sangat mudah mengakses rokok, karena dijual perbatang sehingga harganya lebih murah dan dapat dibeli dimana saja tanpa penolakan. GYTS 2019 menunjukan bahwa 60,6% anak membeli rokok tidak dicegah membeli berdasarkan usianya. Penjualan rokok batangan juga melemahkan efektivitas peringatan kesehatan pada bungkus rokok, karena tidak terlihat ketika rokok dijual per batang (Kemenkes, 2022).

Semua tahu dampak negatif dari rokok, termasuk para produsen rokok. Namun, cuan yang dihasilkan dari rokok lebih diutamakan para produsen daripada kesehatan masyarakat. Buktinya, banyak produsen rokok besar yang rela mensponsori kegiatan  nasional demi menarik perhatian masyarakat. Mereka ingin disebut memiliki andil bagi negara ini. Padahal dibalik andil yang sedikit itu, perusahaan rokok telah merusak anak bangsa. 

Coba lihat di jalanan atau sekolah-sekolah. Anak usia kelas 3 SD sudah berani merokok. Miris jika melihat pemandangan itu. Mereka yang belum bisa mencari uang sendiri akhirnya terbelit oleh lingkaran setan rokok. Bagi yang sudah kecanduan, mereka akan berusaha  mendapatkan uang untuk membeli rokok meskipun dengan mencuri.

Bila diruntutkan dampak rokok bagi lingkungan, maka kita akan menemukan betapa dasyatnya rokok merusak moral bangsa ini, terutama anak-anak. Selain, berdampak pada manusia, rokok juga mempengaruhi alam. Sampah rokok yang dibuang sembarang tempat mengakibatkan timbunan sampah. Bagian seperti filter yang ada dirokok tidak dapat terurai akan menjadi masalah lingkungan.

Oleh karena itu, agar tubuh kita tidak terkena dampak negatif dari rokok dan lingkungan sekitar tidak tercemar, kita harus bisa melakukan hal berikut ini. Pertama, miliki komitmen untuk tidak merokok dan mengajak keluarga agar berhenti merokok. 

Kedua, di dunia pendidikan, para guru bisa memberikan pengarahan bahkan sanksi tegas bagi siswa yang ketahuan merokok. Ini dilakukan untuk memberikan hukuman sebagai efek jera.

Ketiga, pemerintah harus tegas untuk tidak memberi peluang yang besar kepada produsen rokok, seperti membatasi iklannya dan sponsorship pada kegiatan nasional. Upaya menaikkan cukai rokok bukan solusi efektif karena yang tetap mendapatkan keuntungan adalah pengusaha dan pemerintah, sedangkan perokok aktif dan pasif masih dirugikan. 

Keempat, perlu segera dipercepat pengesahan revisi PP 109 tahun 2012 tentang iklan, promosi, dan sebagainya pada rokok. Dengan revisi PP 109/2012 ini diharapkan tidak ada lagi perokok anak dan pengusaha rokok yang 'nakal' saat pelaksanaannya.

Kita berharap masalah rokok ini menjadi salah satu masalah yang mendapat perhatian dari pemerintah. Dengan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, masalah ini akan teratasi. Lingkungan yang sehat pun akan didapat. Generasi masa depan kehidupannya akan terjaga.

Referensi:
24 April 2021. Revisi Aturan Perlu Dipercepat, Iklan Rokok Kian Membelenggu Anak.www.Lenteraanak.org.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun