Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Budidaya Anggrek Bukan Sekadar Bisnis

19 Mei 2022   19:52 Diperbarui: 19 Mei 2022   20:22 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggrek Retusa (Dokpri)

Oleh karena semua anggrek yang ada di penangkaran adalah anggrek spesies, maka pembudidayaan di Griya Hijau Pak No hanya sebatas mencari media yang cocok untuk setiap anggrek itu. Anggrek-anggrek itu akan diperlakukan mirip dengan habitat aslinya. Untuk itu saya terus belajar dan menggali ilmunya.

Karena Terbiasa Akhirnya Jatuh Cinta

Hari-hari mengenal anggrek membuat rasa suka saya terhadap anggrek makin bertambah. Saya mulai mengikuti grup pecinta anggrek di media sosial. Dari grup itu saya banyak belajar bagaimana membudidayakan anggrek, merawat, sampai membuat pupuk organik dari air cucian beras.

Masuk ke grup tanaman membuat rasa ingin tahu saya tentang anggrek makin besar. Saya merasa ilmu tentang anggrek ini tidak akan pernah habis untuk digali. Saya mulai mengerti perbedaan beberapa jenis anggrek dan media yang cocok untuk jenis anggrek tertentu. Penggunaan media yang cocok bisa diawali dengan melihat struktur batang, daun, dan akar si anggrek.

Dari grup itu saya mulai mengenal nama-nama anggrek. Makin hari saya makin sadar bahwa anggrek yang telah ditemukan dan ada di rumah jumlahnya makin banyak. Nama latinnya pun cukup rumit untuk dihapal. Sampai sekarang pun jika ditanya nama anggrek, saya pasti akan merasakan kesulitan dalam pengucapan dan memanggil ingatan yang lama itu.

Bisnis Tak Terduga

Setelah setahun lebih membudidayakan anggrek, ternyata jumlah anggrek yang ada di rumah (penangkaran) makin banyak. Saya berpikir bagaimana cara agar orang di luar desa ini bisa menikmati keindahan anggrek spesies di sini sekaligus ikut membudidayakannya. Iseng-iseng saya mencoba menawarkan anggrek-anggrek itu lewat marketplace di facebook dan grup jual beli yang ada di kota. Tanpa diduga, tawaran saya itu direspons. Sungguh, saya tidak pernah menyangka ternyata anggrek yang dibuang warga bisa membuka peluang bisnis.

Saya akui bahwa tidak banyak yang berniat membeli anggrek spesies. Banyak yang menanyakan anggrek hibrid, seperti anggrek bulan, cataleya. Namun, saya memang tidak membudidayakannya karena sudah banyak yang membudidayakannya di kota.

Setelah sebulan memasukkan produk di marketplace, ternyata ada yang berniat membeli anggrek spesies. Pembeli itu adalah pencinta anggrek. Saat itu dia memang sengaja mencari anggrek spesies untuk dikoleksi. Meskipun berbisnis, saya berharap anggrek ini bisa dibudidayakan di tempat lain sehingga keberadaannya tetap lestari, tidak dibuang begitu saja di kebun-kebun.

Dengan alasan itu, maka dalam  memberikan harga, nilainya tidak mahal. Untuk anggrek yang saya jual, harganya 20 ribu rupiah per batang (dengan papan pakis sebagai media). Murah bukan?

Utamanya, saya hanya menjual anggrek spesies dengan jenisnya yang sudah banyak. Jika tersisa 2 papan anggrek pada jenis yang sama, maka saya tidak akan menjualnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun