Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bintang yang Membangunkanku

22 September 2021   17:51 Diperbarui: 22 September 2021   17:57 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mau enggak besok Ibu bangunkan lebih pagi, biar Iyan bisa ikut melihat bintang," ucap Ibu mendekati Iyan.

Iyan mengangguk. Dia setuju meskipun dia tidak tahu apakah besok bisa bangun pagi. Sekarang Iyan menegakkan wajahnya.

"Benar ya, Bu?" tanya Iyan mencari kepastian dari Ibu.

"Insya Allah. Asal Iyan jangan marah ya kalau dibangunkan oleh Ibu atau Kak Nani," pinta Ibu.

Iyan mengangguk. Dia benar-benar ingin melihat bintang. Dia tidak mau kecolongan terus. Dia ingin bangun pagi seperti Kak Nani. Iyan tersenyum.

"Nah, gitu dong! Kan ganteng anak Ibu," puji Ibu saat melihat Iyan sudah tersenyum kembali.

***

Sebelum azan Subuh, seperti biasanya Kak Nani sudah bangun. Kak Nani memasak air dan membuatkan teh. Usia 10 tahun Kak Nani sudah bisa memasak nasi sendiri. Ibu sangat terbantu karenanya.

"Kak, tolong bangunkan Iyan ya, bentar lagi mau azan," pinta Ibu.

Tanpa berkata, Kak Nani langsung masuk ke kamar Iyan. Dilihatnya Iyan masih tertidur nyenyak di sana. Wajah adik kecilnya yang lucu membuat Kak Nani ingin menciumnya. Meskipun sekarang Kak Nani sudah kelas 2 SMP, dia masih sering mencium adiknya.

"Yan, ayo bangun!" ucap Kak Nani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun