Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Untukmu Emak dan Papa

9 Mei 2021   00:37 Diperbarui: 9 Mei 2021   00:54 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olah pribadi dari picsart

Untuk Emak dan Papaku tersayang,Sudah dua kali lebaran aku tidak bisa pulang. Bukan karena aku tidak sayang atau rindu kepada kalian. Rindu di hatiku masih besar dan rasa sayangku pun tidak terbilang. Namun, aku tahu rasa sayang itulah yang membuatku menunda untuk bertemu.

Pandemi ternyata telah menjadi halangan untuk kita saling berjabat tangan dan memohon maaf atas segala kesalahan. Pandemi kali ini bertambah mencekam. Saat aku tahu setiap daerah di sana sudah menjadi zona merah. Apalagi kudengar kabar bahwa sholat Id tidak lagi dilaksanakan di masjid.

Emak dan Papaku tersayang,
Jika kebersamaan pada beberapa tahun yang telah berlalu bisa kita nikmati. Sepertinya, tahun ini kita tidak bisa melakukannya. Biasanya setelah sholat Id, kita akan saling meminta maaf lalu makan bersama. Dua tahun ini kita tidak bisa lagi melakukannya. Aku merindukan saat itu.

Aku merindukan sanak keluarga jauh yang berkunjung ke rumah, lalu bercerita tentang apa saja yang telah dilaluinya. Kita semu mendengarkan cerita mereka dan tidak segan menanggapi dengan senyum, canda, bahkan tertawa renyah.

Di sini begitu sepi meskipun daerah ini dinyatakan zona kuning, aku juga merasakan ketakutan yang sama seperti kalian. Ditambah lagi banyaknya pemudik yang baru pulang. Itu menambah ketakutan tersendiri untukku.

Emak dan Papaku tersayang,
Aku berharap pandemi ini segera berakhir sehingga kita bisa bertemu kembali. Sekarang kita harus menjaga diri masing-masing. Lebih baik kita berdiam diri di rumah daripada banyak hilir mudik, yang nantinya merugikan banyak orang. Biarlah saat ini kita tidak bertemu asalkan Emak, Papa, dan keluarga besar di sana diberi kesehatan.

Saat ini aku hanya bisa meskipun jarak dan keadaan memisahkan kita, aku tetap meminta maaf atas semua kesalahan yang telah kulakukan, baik sengaja atau tidak kepada Emak, Papa, dan saudaraku yang lain. Aku berharap Allah melindungi Emak, Papa, dan keluarga besar kita di sana. Aku berharap Allah memberikan kesehatan kepada Emak, Papa, dan keluarga kita.

Terima kasih Emak, Papa, dan keluarga besarku yang telah menjaga diri dan keluarga kita di sana. Kita tetap bisa bertegur sapa lewat jaringan. Asal sinyal tidak nyangkut di pohon kopi, insya Allah kita pasti bertemu.

Ranau, 9 Mei 2021

Salam sayang anakmu,

Meli

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun