Mohon tunggu...
Meliana
Meliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Perjuangan Syaripa, Seorang Penjual Accessories di Muktamar

5 Desember 2022   00:34 Diperbarui: 5 Desember 2022   00:40 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syaripa seorang pedagang Accessories (sumber: Dokumen penulis)

Bagaimana perjuangan seorang ibu yang hanya berjualan Accessories mampu menyekolahkan ke tiga anak nya hingga ada yang sudah ke jenjang perguruan tinggi ? Apalagi pendapatan sehari-harinya sering naik turun, ditambah dengan adanya persaingan dagang melalui media online yang cukup memudahkan orang untuk membeli nya.

Apapun status sosial dan profesinya, semua orang tua selalu menginginkan anak nya sukses dalam hidup. Banyak orang tua melakukan berbagai upaya supaya anak nya bisa berhasil di masa depan. Segala macam pengorbanan dan perjuangan rela mereka berikan untuk anak nya.

Seorang ibu juga memiliki kewajiban serta tanggung jawab untuk merawat dan mendidik anak-anak nya. Oleh karena itu, sudah kewajiban seorang anak juga untuk taat dan mencintai ibunya.

Syaripa, wanita berusia 42 Tahun berasal dari Desa Bolon, Colomadu, Kabupaten Surakarta, Jawa Tengah. Pekerjaan syaripa adalah hanya seorang pedagang Accessories, dimana ia mulai berjualan dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB.

Walaupun hidup dengan perekonomian yang terbilang pas, namun tidak mematahkan semangat syaripa untuk menyekolahkan ke tiga anak nya hingga sudah ada jadi sarjana. Sejak dulu Syaripa memiliki tekad yang kuat untuk bisa memberikan pendidikan yang tinggi kepada anak-anak nya tersebut. " ya itu cita-cita saya sejak dulu bisa memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak saya, karena cukup saya saja yang hidup dengan penuh keterbatasan. Jangan sampai anak saya juga merasakan sama seperti saya " Ujar Syaripa.

Sehingga apa yang menjadi impian syaripa bisa tercapai karena anak pertama nya telah berhasil menjadi seorang sarjana lulusan Teknik Sipil dimana ia sekarang telah bekerja dan merantau di puwokerto, dan anak kedua sementara masih semester tiga jurusan Ilmu Komunikasi serta anak ke tiga nya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Syaripa juga menyebutkan bahwa dirinya memulai usaha ini berlangsung selama kurang lebih 15 tahun, namun sebelumnya beliau pernah berprofesi sebagai pedagang bakso keliling. Syaripa lebih memilih berjualan Accessories dibanding berjualan bakso karena ia selalu mengalami kerugian terus -- menerus.

 "Dulu saya sama suami itu sempat jualan bakso keliling, tapi mereka yang beli ini kadang suka ngutang dulu. Jadi kita jualan sering banyak ruginya " Ujar Syaripa.

Usaha memang tidak akan pernah mengkhianati hasil. Berkat semangat dan kerja keras Syaripa, kini ia berhasil membiayai pendidikan sang anak meskipun pendapatan nya sering naik turun.

Pendapatan syaripa ini tergantung dari sepi dan ramainya pembeli. Pendapatan perhari Syaripa biasanya dari 150 ribu -- 200 ribu. Namun jika pembelinya sedang sepi dan barang hanya terjual sedikit ia hanya mendapatkan 100 ribu perhari saja.

Pendapatan yang paling tinggi hanya pada saat ada acara tertentu saja, misalnya menjelang hari raya idul fitri, hari raya idul adha, dan pada perayaan akhir tahun karena bisa mendapatkan sekitar 300 ribu -- 350 ribu, seperti sekarang ini pada acara Muktamar Muhammadiyah ke -48 barangnya terjual banyak. Jadi bisa di hitung pendapatan perbulannya kurang lebih 4 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun