Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bagaimana Minuman Energi Menyebabkan Gangguan Ginjal?

21 Oktober 2016   21:10 Diperbarui: 22 Oktober 2016   01:18 2496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Dalam sebuah jurnal dilaporkan sebuah studi terhadap 15 orang dewasa muda yang sehat, dilakukan percobaan dengan memberikan minuman energi 500 ml per hari dengan kandungan kafein 160 mg kafein dan taurin 2000 mg. Dilaporkan terjadi peningkatan rerata tekanan darah sistolik 9-10 mmHg dan peningkatan  rerata denyut jantung 5-7 denyut per menit setelah 4 jam mengonsumsi. Jurnal tersebut tidak melaporkan efek minuman berenergi tersebut terhadap ginjal.

Terdapat laporan penelitian oleh Alfiah Kurnia pada tahun 2002, laporan tersebut merupakan sebuah percobaan pemberian minuman energi merk tertentu pada tikus putih dengan dosis yang telah disesuaikan. Dari percobaan yang dilakukan dengan dosis yang berbeda-beda, dilaporkan bahwa pemberian minuman energi merk tertentu dosis 0.05 mg/kg/hari tampak tikus tersebut menjadi lebih hiperaktif dibandingkan dengan tikus kontrol (tidak diberikan minuman energi). Pada pengamatan selanjutnya, pada kelompok perlakuan (tikus yang diberikan minuman energi) dengan dosis yang diberikan 0.05 mg/kg/hari selama 35 hari menyebabkan kerusakan glomerulus dan kapsula bowman di ginjal tikus. Glomerulus berfungsi untuk menyaring zat-zat racun dan sampah yang harus dibuang bersama urin. Kerusakan ini menyebabkan racun ginjal meningkat dan tentunya menyebabkan penyakit ginjal. 

Kalau dianggap bahwa percobaan pada tikus ini terjadi juga pada manusia, maka kejadian kerusakan ginjal akan terjadi pada manusia sekitar 3 tahun setelah mengonsumsi minuman energi tersebut tiap hari. Perbandingan usia tikus dan manusia adalah 2 tahun banding 60 tahun.

Konsumsilah dengan bijak

Minuman energi merupakan suplemen untuk membantu seseorang yang sedang membutuhkan mood booster untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tentunya efek yang menguntungkan yang diperlukan dalam hal ini, sehingga seseorang yang mengonsumsi mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Jadi yang perlu diingat bahwa minuman energi bukan suatu tren atau suatu kebiasaan yang harus dikonsumsi secara rutin. Tetapi minuman energi adalah suatu suplemen yang diminum saat diperlukan dengan indikasi yang tepat serat tidak berlebihan.

Kafein dalam penelitian menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. Efek pada ginjal, peningkatan tersebut akan menyebabkan tekanan aferen (tekanan darah sebelum memasuki glomerulus) meningkat, sehingga menyebabkan stres glomerulus yang mana bila terjadi terus menerus menyebabkan kerusakan glomerulus dan berakibat kerusakan fungsi ginjal. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan terhadap tikus putih yang akhirnya menyebabkan kerusakan ginjal.

Yang harus diberikan garis bawah adalah peningkatan tekanan darah tersebut karena efek dari kafein yang terkandung dari minuman energi. Artinya, segala sesuatu yang memiliki kandungan kafein tentunya juga memiliki efek seperti yang dituliskan di atas tadi. Kopi dengan kandungan kafein yang tinggipun tentunya menjadi tidak baik ketika diminum secara berlebihan. 

Hal lain yang perlu diperhatikan bahwa pasien dengan tekanan darah tinggi ketika mengonsumsi minuman energi yang mengandung kafein tentunya akan meningkatkan tekanan darahnya, pada pasien kencing manis akan menyebabkan gula darah meningkat karena metabolisme yang tinggi, dan pada pasien sumbatan saluran kencing karena batu atau pembesaran prostat akan menyebabkan ginjal menjadi tambah bengkak karena kafein menyebabkan produksi urin meningkat namun tidak bisa keluar akibat tertahan sumbatan. 

Sebenarnya minuman energi tidak menyebabkan kerusakan ginjal secara langsung, tetapi minuman energi akan memacu kerusakan ginjal melalui proses sistemik yang ada di dalam tubuh dan juga karena adanya penyakit yang mendasari terlebih dahulu. 

Jangan takut mengonsumsi minuman berenergi, tapi dengan catatan tidak berlebihan dan minum ketika diperlukan saja. Jika memang berbahaya BPOM tentu sudah menarik peredarannya di Indonesia. Minuman energi bukan untuk diamalkan, bukan untuk menyediakan energi tubuh, bukan untuk meningkatkan kesehatan, tetapi dia bertindak sebagai stimulasi mengubah energi siap saji yang sudah ada di dalam tubuh kita. Minumlah ketika Anda butuh.

Salam sehat,

dr. Meldy Muzada Elfa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun