Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sisi Indah Pulau Terlarang “Nusa Kambangan”

10 Desember 2015   12:23 Diperbarui: 10 Desember 2015   12:23 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menempuh 15 menit perjalanan, mendekati pulau, perahu menuju spot pertama untuk mengikat tali perahu, namun ada sebuah pemandangan indah yang harus diabadikan, yaitu sebuah batu besar yang cantik dan segera kami gunakan untuk berfoto berlatar batu tersebut.

[caption caption="Latar belakang pulau Nusa Kambangan yang Indah"]

[/caption]

Mulai dari spot pertama kami menjejakkan kaki di pulau Nusa Kambangan, disambut pasir putih yang lembut. Terdapat beberapa tumpukan rumput laut yang agak membusuk sehingga menggangu pemandangan, tetapi secara umum masih terlihat bagus. Entah pengelolaannya yang bagus atau pengunjung yang masih sedikit, tapi spot pertama ini terlihat bersih dari sampah-sampah non organik. Tidak kami temuai adanya bekas bungkus makanan kecil, permen atau mie instan. Jikapun terlihat kotor karena tumpukan rumput laut yang membusuk, ranting-ranting pohon yang tidak beraturan ataupun daun-daun yang sudah layu.

[caption caption="Tempat bersandar kapal kecil"]

[/caption]

Menuju spot kedua melalui jalan setapak dan menanjak sekitar 30 derajat, kami menuju benteng peninggalan zaman penjajahan, sayangnya saya malah lupa menanyakan nama bentengnya. Ditemani pemandu yang juga si nakhoda kapal kecil yang kami tumpangi, dia menjelaskan bahwa benteng lama ini adalah peninggalan Portugis, Dari segi arsitekturnya, memang nyata ini adalah peninggalan Portugis. Baiklah, kami adalah orang yang tidak terlalu mendalami sejarah, tanpa mendebat kami hanya mangut-mangut saja. Bahkan, benteng ini salah satu tujuan Tukul dalam program TV Mr. Tukul Jalan-jalan.

[caption caption="Jalan menuju gerbang benteng Portugis"]

[/caption]

Bentengnya sangat tua, bangunan terdiri dari susunan bata merah yang masih sangat kokoh. Sangat terlihat bahwa zaman dulu aspek kekuatan sangat diperhatikan.

[caption caption="Di depan benteng Portugis yang masih berdiri kokoh"]

[/caption]

Berbentuk seperti tabung, ruangan benteng ini terdiri dari 4 lantai. Kami masuk dari lantai 3 karena posisi tanah perbukitan. Di lantai ini sepertinya merupakan ruangan persenjataan, Nampak dari banyaknya jendela yang digunakan untuk meletakkan moncong senjata menghadap ke laut. Ruangan ini banyak ventilasi udara dan cukup terang.

[caption caption="Di benteng Portugis lantai 3"]

[/caption]

Turun satu lantai ke lantai dua, melewati tangga berputar, ruangan menjadi pengap dan gelap sehingga kami menyalakan senter dari HP, lantai terlihat basah dan langi-langit ruangan banyak kelelawar. Ruangan ini terdiri dari aula dan beberapa kamar yang sepertinya dulu sebagai ruang administrasi. Dari lantai 2, terdapat lubang untuk melihat ke lantai 1 yang ternyata merupakan ruang tahanan, sangat gelap, pengap dan kotor, di mana pintunya hanya sebuah lobang kecil. Sungguh suatu penyiksaan jika ditahan di ruang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun