Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

5 Gangguan Kesehatan Saat Mudik dan Daftar Obatnya

2 Juli 2016   23:49 Diperbarui: 10 Juni 2018   07:57 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: jabarmedia.com

Mudik dan lebaran adalah dua kata yang tidak dapat dipisahkan dewasa ini. Tradisi yang sekarang sudah menjadi budaya dan meluas ke seluruh wilayah di Indonesia menjadi hal yang sangat menarik, bahkan di klaim budaya mudik di Indonesia merupakan budaya unik dan satu-satunya di dunia. Sehingga mahfum disadari, karena mudik menyangkut jumlah mobilisasi manusia yang banyak, tentunya hal-hal yang berkaitan dengan risiko pada saat mudik juga meningkat.

Kejadian seperti sakit di perjalanan atau justru sakit saat lebaran karena kecapekan saat mudik banyak sekali didapati. Kejadian kecelakaan di jalanpun kadang menghiasi pemberitaan di media. Namun, mudik tetaplah mudik. Suatu budaya untuk berkumpul kepada keluarga, bersilaturahmi dan merasakan indahnya kemenangan setelah 1 bulan berpuasa. Sehingga kita jangan menyalahkan orang yang mudik, jangan menyalahkan mereka yang membuat macet jalan, jangan menyalahkan mereka yang rela berdesak-desakan untuk naik moda transportasi yang ada. Tugas kita bersama pemerintah untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan saat mudik. Mulai membantu mendirikan posko istirahat dan posko kesehatan bagi pemudik yang membutuhkan, membantu aparat secara suka rela untuk mengatur arus lalu lintas untuk kelancaran transportasi. 

Begitupula melalui tulisan ini, izinkanlah saya memberikan sumbangsih tulisan agar pemudik bisa tetap prima dan sehat baik selama mudik dan saat lebaran di kampung halaman nantinya.

Gangguan kesehatan apa yang sering terjadi saat mudik dan lebaran?

Moda transportasi saat mudik didominasi dengan jalur darat. Baik menggunakan transportasi umum, mobil atau motor. Dan kebanyakan rute yang ditempuh cukup jauh sehingga cukup menyita waktu berimbas terhadap perubahan waktu tidur dan makan. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap kesehatan pemudik. Gangguan kesehatan bisa terjadi langsung saat mudik tersebut atau bisa juga terjadi setelah sampai ke kampung halaman. Parahnya lagi justru malah sakit setiba di kampung halaman, sehingga tidak bisa menikmati indahnya lebaran. 

Berikut adalah gangguan kesehatan yang sering terjadi baik saat mudik maupun saat tiba di kampung halaman saat berlebaran yang saya rangkum dari berbagai sumber tulisan:

  1. Masuk angin
    Sebenarnya secara ilmu medis, tidak ada diagnosa masuk angin seperti yang dituliskan tersebut. Dari tulisan saya sebelumnya tentang masuk angin, istilah ini bukanlah suatu penyakit, tapi suatu sindrom atau kumpulan gejala karena daya tahan tubuh yang turun. Kumpulan gejala tersebut antara lain badan terasa hangat atau demam, otot-otot terasa nyeri, hidung bersin dan meler, batuk-batuk ringan dan nyeri kepala. Intinya masuk angin adalah suatu gangguan kesehatan akibat daya tahan tubuh yang turun.

    Kenapa seseorang bisa masuk angin saat mudik? Dalam keadaan normal, makan teratur, tidur cukup dan aktivitas yang normal, daya tahan tubuh akan bekerja secara efektif. Namun ketika terjadinya perubahan pola istirahat, pola makan, terpapar cuaca luar yang lama, hal tersebut akan menyebabkan sistem daya tahan tubuh kita terganggu dan akhirnya bakteri-bakteri yang ada di dalam tubuh menjadi lebih aktif, dan seseorang menjadi terganggu kesehatannya.

  2. Maag
    Maag berasal dari bahasa Belanda yang artinya lambung. Namun kata maag di masyarakat mengandung arti gangguan lambung yang mengacu kepada meningkatnya asam lambung yang mengakibatkan nyeri pada ulu hati, terasa kembung, mual dan muntah serta nyeri kepala. Tulisan saya tentang maag dapat di baca di sini.

    Risiko terjadinya peningkatan asam lambung sangat mungkin terjadi saat mudik. Hal ini bisa dimaklumi karena konsumsi makanan selama mudik tidak akan selengkap saat makan di rumah. Pengaturan komposisi makanan terutama tinggi serat tidak sepenuhnya bisa diterapkan saat mudik. Alih-alih makananya yang sesuai standar, kadang kala para pemudik malah sering telat makan atau makan seadanya karena lebih mengutamakan pencapaian target waktu sampai ke tempat tujuan.

  3. Nyeri sendi dan nyeri otot
    Gangguan kesehatan terkait nyeri sendi yang nyeri otot juga sangat sering dikeluhkan para pemudik. Gangguan ini tidak langsung terjadi, tetapi biasanya akan dirasakan setelah sampai 1-2 hari di tempat tujuan.

    Nyeri sendi biasanya sering terjadi pada pemudik yang menggunakan transportasi umum seperti bus dan kereta api di mana harus mempertahankan posisi duduk dalam waktu yang lama. Sendi yang sering dikeluhkan adalah sendi lutut, sendi bahu dan tulang belakang. Kejadian nyeri ini meningkat seiring usia dan bagi para pemudik yang mempunyai penyakit radang sendi dan asam urat yang tinggi. Namun nyeri sendi biasanya hanya bersifat sementara dan akan menghilang seiring dengan istirahat yang cukup. Nyeri sendi yang terjadi ini berbeda dengan rematik yang merupakan penyakit autoimun, di mana penyakit ini terjadi karena aktivitas autoimun dan tidak berkaitan dengan nyeri sendiri karena mudik. Untuk lebih jelas tentang rematik, silakan dibaca tulisan saya di sini.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun