Mohon tunggu...
Vanya  Karunia Mulia Putri
Vanya Karunia Mulia Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis.

Sedang, dan akan selalu belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kebiasaan Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

12 November 2022   16:00 Diperbarui: 12 November 2022   16:01 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi self love (Freepik.com)

Barang kali kita sering membandingkan diri sendiri dengan orang di sekitar. Mulai dari pencapaian atau kesuksesan, hingga gaya hidup sehari-hari.

Bak dua sisi mata uang logam yang berbeda, aksi membandingkan diri sendiri dengan orang lain, bisa jadi membawa dampak positif, namun sering kali membuat orang minder.

Dikatakan positif, jika aksi membandingkan diri bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam diri seseorang. 

Misal, membandingkan nilai ujian dengan teman sendiri. Ketika melihat nilai teman jauh lebih bagus, kita termotivasi belajar lebih giat agar mendapat nilai yang memuaskan.

Sementara, aksi membandingkan diri dikatakan negatif, apabila menjerumuskan diri sendiri pada perasaan minder atau kehilangan rasa percaya diri.

Untuk apa membandingkan diri dengan orang lain?

Saya termasuk tipe orang yang sering membandingkan diri sendiri dengan teman atau orang lain. Misal, "Ia lebih cantik, tetapi kok aku biasa aja ya?" Atau "Kenapa dia terlihat lebih sukses? Padahal aku udah kerja lebih lama dibanding ia,"

Perbandingan semacam itu akhirnya menuntun saya pada perasaan rendah diri atau insecure. Saya lebih sering menilai diri saya negatif, ketimbang yang positif.

Hingga akhirnya, perasaan rendah diri itu menuntun saya pada persoalan mengapa saya harus membandingkan diri dengan orang lain, dan apa tujuannya.

Mengenai perbandingan, tiap orang memiliki tujuan yang berbeda. Ada yang ingin menilai dirinya lebih hebat ketimbang orang lain, atau justru menjerumuskan diri sendiri pada perasaan rendah diri.

Saat menilai dirinya lebih hebat, manusia sering terjebak dalam keangkuhan. Sedangkan ketika menganggap dirinya kurang atau tidak hebat, manusia cenderung terkungkung dalam perasaan rendah diri.

Kita semua adalah manusia hebat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun