4. Context
Tujuan utamanya adalah mempermudah khalayak dalam memahami konteks yang digambarkan dalam sebuah visual, terlebih lagi konteks yang digambarkan sesuai dengan kehidupan nyata.
Perbedaan utama antara realism dan context adalah realism merupakan representasi nyata dari kehidupan khalayak, sedangkan context lebih memperhatikan isi atau makna dari sebuah visual.
5. Emotion
Memberikan efek emosi kepada khalayak yang sedang melihat visual, selain itu emotion juga berpengaruh kepada memori dan proses pengambilan keputusan dari khayalak.
Contohnya, sebuah iklan atau ilustrasi yang lebih menggugah emosi, cenderung akan lebih diingat oleh khalayak.
Selain itu, visual ini juga menggugah hati khalayak untuk bisa mengurangi penggunaan plastik dan tidak membuang sampah sembarangan.
Maka dapat disimpulkan bahwa visual memang memiliki kekuatan yang luar biasa. Melalui visual seseorang bisa bercerita mengenai pengalaman hidupnya atau mengungkapkan isi hatinya.
Kekuatan di balik Visual Storytelling versi Podcasts!