Mohon tunggu...
Melania
Melania Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pandemi Mengakibatkan Pembelajaran di Sekolah Dasar Menggunakan Metode Daring

26 Juli 2021   22:50 Diperbarui: 26 Juli 2021   23:13 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara guru dan peserta didik di kelas. Dalam proses pembelajaran melibatkan kegiatan belajar dan mengajar yang dapat menentukan keberhasilan siswa serta untuk mencapai tujuan pendidikan. Manfaat yang dapat diambil dalam pembelajaran menurut Suyono & Hariyanto, 2016 (dalam Putria, H. dkk, 2020, hlm. 862) yaitu memperoleh pengetahuan yang dikembangkan melalui pengalaman yang dikembangkan melalui saling berbagi, sehingga memberikan keuntungan bagi yang lain. Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill. Selain itu banyak siswa menganggap bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial siswa. Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan integensi, skill dan rasa kasih sayang diantara mereka.

Guru sebagai garda terdepan dalam pendidikan memiliki tugas untuk mengajar, mendidik, memberikan arahan serta bimbingan, melatih, memberikan penilaian dan evaluasi hingga memberikan dukunngan moral dan mental kepada peserta didik. Proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik biasanya dilakukan di sekolah atau melalui interaksi langsung tanpa media perantara apapun. Namun dalam beberapa bulan terakhir tugas guru yang disebutkan sebelumnya mengalami perubahan dalam proses pembelajarannya, hal tersebut terjadi karena sebuah wabah Covid-19 yang menyerang seluruh dunia termasuk Indonesia. Covid 19 saat ini telah menjajah negara indonesia, dimana penyebaran penyakit tersebut sangat cepat. Bukan hanya di Indonesia, bahkan di penjuru dunia saat ini sedang mengalami krisis kesehatan sehingga memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan, termasuk di sekolah dasar.

Dampak yang diberikan covid 19 pada kegiatan belajar mengajar cukup terasa, hal tersebut terlihat dari pembelajaran yang semestinya dilakukan secara langsung dan bermakna sekarang hanya dapat dilakukan secara mandiri. Dengan begitu peserta didik melakukan pembelajaran tidak langsung dengan memanfaatkan pembelajaran daring yang dirasa cukup tepat guna di situasi seperti saat ini. Pembelajaran pada sekolah dasar menggunakan pembelajaran daring/jarak jauh dengan melalui bimbingan orang tua. Menurut Hasibuan, Simarmata, dan Sudirman, 2019 (dalam Malyana, A. 2020, hlm. 71) Definisi pembelajaran Daring adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif berbasis Internet dan Learning Manajemen System (LMS). Sedangkan menurut Isman (dalam Aji, F.D.W, 2020, hlm. 56) pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi seperti classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group. Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari suatu model ataupun media pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya.

Sejak diberlakukannya pembelajaran dalam jaringan (daring) sebagian besar lembaga pendidikan mengubah strategi dan program dalam kalender pendidikannya secara masif. Sesuatu yang tidak pernah diduga sebelumnya.

Permasalahan kapan krisis segera berakhir belum terdapat tanda-tanda. Dampak pandemi imbasnya memang ikut memukul dunia pendidikan termasuk Sekolah Dasar. Pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan (daring) Sekolah Dasar (SD) membutuhkan tinjauan kurikulum dan penyamaan persepsi antara sekolah dan orang tua dari pemerintah. Tenaga pengajar di SD perlu adanya Edukasi secara serentak terkait pembelajaran daring. Sebab pengajaran untuk anak SD sangat berbeda dengan jenjang di atasnya. Sehingga pembelajaran di tengah pandemi sangat kompleks permasalahannya.

Situasi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka, menjadikan daring sebagai solusi yang dianggap efektif dalam pembelajaran. Akan tetapi pada realitanya, selain dianggap sebagai solusi daring juga dianggap sebagai suatu permasalahan baru. Banyak sekali permasalahan yang ditimbulkan dengan adanya pembelajaran daring seperti ini.

Permasalahan daring terkait dengan peserta didik antara lain yaitu banyaknya anak yang ketergantungan dengan gadget. Sering sekali anak-anak justru bermain game yang ada di Handphone (HP). Peserta didik dengan orang tua biasnaya melakukan pembelajaran bersama, dengan menggunakan berbagai aplikasi seperti whatsapp, telegram, zoom meeting, google meet, google classroom, quiepper school, ruang guru dan aplikasi lainnya. Dilain sisi terdapat beberapa orang tua yang merasa keberatan dengan adanya sistem daring. Adanya pengeluaran tambahan untuk membeli kuota membuat orang tua menjerit. Tidak sedikit kuota yang dihabiskan dalam pembelajaran daring ini, meskipun pemerintah telah memberikan bantuan kuota internet. Masalah lain yang harus di hadapi orang tua yaitu waktu untuk mendampingi anak untuk belajar. Kedua orang tua yang bekerja mencari nafkah terkadang merasa sedikit kebingungan membagi waktu karena harus bekerja dan membantu anak dalam belajar. Tidak hanya orang tua yang mengalami permasalahan dengan sistem daring, akan tetapi guru juga kesulitan dalam melakukan sistem ini.

Permasalahan guru terkait dengan pembelajaran daring yaitu metode dan media. Metode merupakan salah satu cara atau tekhnik dalam usaha guru mencapai tujuan pembelajaran dan media merupakan alat untuk membantu guru dalam menyampaikan pesan atau materi pembelajaran. Guru di wajibkan untuk melek dengan adanya teknologi.

Guru harus mencari metode dan media baru untuk mengajar tanpa ada persiapan yang matang, Metode yang guru gunakan tentunya memiliki hambatan dalam menerapkannya. Hambatan tersebut diantaranya yaitu guru masih kesulitan dalam menyesuaikan metode pembelajaran yang cocok dengan karakteristik peserta didik. Begitupun cocok dengan fasilitas yang dimiliki peserta didik, karena tidak semua peserta didik memiliki fasilitas dalam menunjang kegiatan belajar. (Handayani, 2016). Sedangkan dalam media, guru harus membuat media yang menarik dan membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Guru dapat menyajikan materi dalam bentuk slide powerpoint disertai video pembelajaran agar materi lebih hidup dirasakan oleh peserta didik. Guru juga dapat menggunakan quizz, dan games. Akan tetapi, pada kenyataannya guru usia yang tidak produktif lagi merasa kesulitan dalam mengikuti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun