[caption id="attachment_150537" align="alignleft" width="300" caption="Pohon rambutan"][/caption] Di Daerahku, Lampung lagi musim Durian dan Rambutan. Akibat musim kemarau yang berkepanjangan kali ini kwalitas rambutan tidak sebaik tahun-tahun kemarin. Buahnya relatif kecil-kecil. Seorang teman kantorku kebetulan memiliki kebun rambutan disamping rumahnya. Iapun menyuruh saya dan teman saya untuk memetik sendiri rambutan miliknya di rumahnya. Sesampai dirumah teman itu, kami bertemu dengan ibunya si teman tadi. si ibu itu memberi direksi kepada kami, rambutan yang mana yang harus kami petik. Setelah jelas dengan direksinya, kamipun mulai memanjat pohon rambutan dengan semangatnya, maklum nggak punya pohin rambutan. saat memanjat pohon rambutan ini para tetangga heran melihat gelagat kami. Maklumlah kami memang bujangan yang mempesona, mungkin mereka belum pernah melihat tipe cowok yang seperti kami (bukan narsis tapi kenyataan kok). yah minimal itu persepsi kami...hihi.. Setelah selesai, kamipun pamit kepada ibu teman kami itu dan kembali ke kantor. Esoknya saat kami hendak memetik rambutan kembali, kali ini dengan teman itu. sang teman mengatakan bahwa rambutan yang kami petik kemarin itu bukan milik mereka. Saya: apa??? tapi kemarin ibu kamu bilang..ambil yang itu saja? Teman; nah bukan punya kami itu... itu punya tetangga. Setelah bertanya kepada ibunya si teman, ternyata kami yang salah paham. Maksud si Ibu adalah rambutan yang ada dibeakang rumahnya bukan yang ada disamping rumahnya. Terus bagaimana dengan orang orang yang melihat kami itu? wah..ternyata mereka adalah pemilik pohon rambutan yang sebenarnya. beruntung ayah mereka tak ada dirumah saat itu, yang ada hanya putri-putrinya dan ibunya... wah Hampir saja!!!!!!!!! salam sayang, Cermin; Lebih dari sekedar Hantu