Sebuah keluarga sedang dirundung sedih dikarenakan oleh keadaan anak sulung mereka yang sedang terserang penyakit. Jika didukung dengan keadaan finansial yang mencukupi tentunya perasaan sedih yang melanda perasaan mereka tak terlalu sedalam ini. Sang istri terus saja meneteskan air mata sementara sang suami berusaha memeluknya sambil berkata "tenanglah ibu, hanya keajaiban yang dapat menyembuhkan anak kita".
Tak sengaja keadaan dan situasi ini didengar oleh anak perempuan mereka yang masih duduk dibangku SD yang berdiri didepan pintu. Ia pun sesegara mungkin mencari solusi demi keselamatan abangnya. Ia membongkar tabunganya dan menemukan uang didalamnya sejumlah Rp 27 000.
Tak ragu-ragu, iapun berangkat kesebuah apotik untuk membelikan sesuatu. Keadaan yang disana sangatlah membuatnya frustasi. Ia sudah lama berdiri disana tapi sepertinya penjaga apotik tak sama sekali menangggapinya, sang penjaga terus saja berbicara dengan seorang laki-laki didepannya. Tak terima diperlakukan begitu, sang anak perempuan itupun angkat bicara dan berteriak ke penjaga apotik itu. "abang saya sedang sakit parah dan kata ayah hanya keajaiban yang bisa menyelamatkanya, saya mau beli keajaiban itu". Berapa harganya?". Sang penjagapun hanya diam saja dan tersenyum.
Ternyata keadaan ini didengar oleh seorang lelaki yang berpakain putih yang nantinya dikenal sebagai seorang dokter.
Dokter: ada apa adek?? Bisa saya bantu!
Anak perempuan itu: ini oh saya mau beli keajaiban untuk abang saya yang sakit.saya punya uang Rp 27 000.
Dokter: wah ...baiklah saya akan coba berikan kejaiban.untuk abang kamu. .harganya juga pas sekali. Kebetulan sekali yah!! Ayo bawa saya ke tempat abang kamu!!
Sang anak itupun membawa dokter itu ke abangnya. Dokterpun mulai mendiagnosa sang abang. Singkat cerita dengan perawatan yang baik sekali dari sang dokter akhirnya setelah beberapa hari sang kakak mendapatkan kesembuhan total dari penyakitanya. Keluarga itupun berubah dari kesedihan menjadi kebahagian.
Orang tua anak perempuan itupun menanyakan kejadian ini, karena mereka seakan tak bisa percaya dengan apa yang dilakukan sang anak demi abangnya. Akhirnya diceritakan oleh anak perempuan itulah keadaan yang sebenarnya pada kedua orang tuanya. Kedua orang tuanyapun tertawa lucu mendengarnya...
Salam sayang,
Diambil dari buku sma,
