Pelaksanaan Program KKN Tematik MDBPE-MBKM UPI 2021

Selamat pagi/siang/sore/malam pembaca. Perkenalkan saya Meizko Harmoko, Anggota kelompok 8 KKN Tematik UPI 2021. Disini saya akan membagikan atau menceritakan pengalaman saya selama menjalankan atau melaksanaan program KKN yang telah saya lakukan.

Sebelumnya saya ingin memberitahukanbahwa Program KKN ini saya lakukan sepenuhnya dari rumah. Dengan kata lain, saya tidak keluar rumah sama sekali.

Selain itu, pada saat program ini dilakukan pun, saya masih dalam proses penyembuhan dari COVID-19, karena saya memang didiagnosis mengidap COVID itu dari tanggal 22 Juni sehingga harus melakukan isoman dan protokol tambahan lainnya, termasuk tidak bisa keluar rumah sama sekali.

Perlu diketahui pula bahwa proses penyembuhannya bahkan setelah gejala - gejala utama mereda pun sangat lama. Bahkan hingga artikel ini dibuat pun saya masih merasakan gejala seperti batuk, tubuh lemas, dan mudah bingung dalam mengerjakan sesuatu. Jadi, mohon untuk dimaklumi.

KKN yang memiliki tema "Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi Merdeka Belajar - Kampus Merdeka pada Masa Pandemi" atau cukup disingkat "KKN Tematik MDBPE-MBKM" ini telah saya lakukan atau lebih tepatnya program utamanya telah dilaksanakan selama 4 hari, tepatnya pada tanggal 21 hingga 24 Juli 2021.

Saya mengambil bidang pendidikan dengan lokasi pelaksanaan di SMPN 2 Margaasih. Karena saya masih menjalankan isoman, maka DPL atau Dosen Pembimbing Lapangan saya, Pak Dr. rer. nat. Omay Sumarna, M.Si., menyarankan saya untuk melakukan dahulu apa saja yang bisa saya lakukan dan juga untuk membentuk kelompok kecil yang bisa melaksanakan program di tempat yang sama.

Oleh karena itu, saya pun bergabung dengan 4 teman saya, Ricky, Saniyyah, Devy, dan Anna, dan kami pun memilih untuk melaksanakan program kami di SMPN 2 Margaasih.

Hari pertama, tepatnya pada tanggal 21 Juli Program yang saya laksanakan pun dimulai dengan menyebarkan Kuesioner untuk siswa di grup yang sudah dibuat. Selain itu, saya juga melakukan sosialisasi mengenai seperti apa program pendampingan yang akan saya lakukan kedepannya.

Kemudian hari berikutnya saya lakukan dengan menyebarkan pengumuman di grup orang tua tentang program pendampingan anak yang akan dilakukan dan tak lupa saya pun membagikan kuesioner khusus untuk orang tua siswa.

Hari ketiga saya lanjutkan dengan mencoba untuk menghubungi siswa - siswi yang bersangkutan secara personal untuk melakukan diskusi lebih lanjut atau lebih tepatnya diskusi personal. Banyak pengalaman dan cerita yang disampaikan oleh mereka dan saya respon sebisa saya. Namun karena saya pun menjanjikan keamanan data, baik itu nama maupun lainnya, jadi saya tak dapat bercerita banyak mengenai hal tersebut.

Hari terakhir saya coba untuk menguhubungi orang tua dari siswa - siswi yang bersangkutan dengan metode yang sama, yaitu menghubungi secara personal bila ada yang ingin dibicarakan lebih lanjut. Bebrapa responden ada yang menolak dengan berbagai alasan dan saya bisa memahami bahwa tak semua orang dapat terbuka kepada siapa saja. Di sisi lain, terdapat pula responden yang mau untuk membagikan pengalaman mereka dan terbuka untuk diskusi.