Beberapa hari kemarin, sebelum semua kasus corona menyerang, linimasa Twitterku penuh dengan pernyataan dan keributan orang-orang tentang foto sepiring nasi dan telur dadar. Begini keterangan foto tersebut:
"tadi suami wa katanya gausa masak krn dia mkn diluar, aku ga masak pikirku jg ntar pulang dibawain lauk untuk aku sekalian.
Ternyata doi pulang dgn tangan kosong aku tanya 'loh km ga beli makanan yang?' dijawabnya 'ya engga kan tadi aku udah ngabarin kl mkn diluar' aku yg udah nungguin kelaperan seketika pengen nangis aja gt. Yaudah akhirnya dadar telor aja, untung nasi td pagi masih ada :') dianya lsg tidur aja ini ga peduli istrinya td nungguin sambil laper :))"
Kalian juga nggak?
Banyak banget pertanyaanku terkait foto ini. Kalo emang suaminya nggak mau makan di rumah, kenapa ada kata-kata nggak usah masak sih? Kenapa nggak cukup bilang aku mau makan di luar?
Terus kenapa istrinya nggak nanya mau beli apa? Emang dia bakal makan apapun yang dibawa sama suaminya? Kenapa dia diem aja ketika suaminya tidur sedangkan dia kelaperan? Kenapa nggak bilang kalau dia menunggu berharap dibawakan tentengan? Dan kenapa-kenapa yang lain.
Orang-orang di Twitter banyak sih yang menanyakan hal yang sama denganku. Mereka kemudian mengatakan bahwa itu adalah kesalahan berkomunikasi antara suami dan istri. Mereka mengomentari bagaimana seharusnya si istri bersikap.
Aku juga sebenarnya ingin mengemukakan pertanyaan-pertanyaanku tadi di sosial media. Tapi aku tahan. Aku enggak tahu bagaimana latar keluarga si istri ini. Bagaimana sifat si suami? Bagaimana sifat si sstri? Jadi rasanya nggak bijaksana kalau aku berkomentar dari sudut pandangku.
Pernah tahu nggak, teman di sosmed yang suka mengunggah status tentang kondisi rumah tangganya? Status seorang istri yang nyinggung-nyinggung suaminya atau sebaliknya? Buatku itu aneh banget.
Ngapain sih lo nyindir-nyindir suami lo di medsos? Ngapain lo mention-mention suami lo di medsos? Emang kalian nggak tinggal serumah? Emang lo nggak bisa ngomong sama suami lo aja? Atau japri, kek.