Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Enam Hal yang Membuat Mual Setelah Membaca "Hidup Ini Brengsek dan Aku Dipaksa Menikmatinya"

13 Januari 2020   11:34 Diperbarui: 12 April 2021   09:39 6024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Buku Hidup Ini Brengsek dan Aku Dipaksa Menikmatinya (dokumentasi pribadi)

Alasan keempat. Ilustrasi yang dibuat oleh Gindring Wasted mempertegas kesan memualkan itu. Gindring menggambar ilustrasi tokoh 'Aku' yang sedang membakar kadal, memasukkan tangan ke celana seseorang, memegang jerigen sambil melihat orang yang terbakar, dan banyak lagi. Gambar muka orang-orang yang digambar menyeramkan dengan kulitnya yang berwarna merah, kuning, hijau, dan biru.

Penggambaran adegannya brutal. Seperti ilustrasi ketika tokoh aku dipukul oleh seseorang. Tokoh aku digambarkan dengan bola mata yang keluar, pipi yang penyok, dan darah yang muncrat banyak.

Alasan kelima. Orang-orang yang ada di sekitar tokoh 'Aku' ini nampak nyata dan aku pernah menjumpainya. Mungkin aku adalah bagian dari mereka. Kenyataan ini membuatku merasa mual. Kesal. 

Tiba-tiba aku jadi membenci dunia. Memang ada anak-anak yang jahat pada temannya. Mungkin aku secara tidak sadar pernah menjadi bagian dari anak-anak yang merundung temannya.

Aku pernah melihat orang-orang yang mengeroyok orang lainnya di jalanan. Tidak ada yang melerai mereka. Orang orang berkerumun untuk menonton. Termasuk aku. Aku juga pernah melihat orang baik-baik yang menjadi jahat karena keadaan. Mungkin aku pernah menjadi jahat juga walaupun tidak sampai melukai orang lain.

Alasan terakhir. Aku kemudian sadar bahwa tokoh 'Aku' ini mewakili aku sendiri. Dia mewakili sebagian besar dari kita, orang Indonesia. Dia mewakili orang-orang yang ketika dirundung oleh orang-orang yang lebih pintar dan lebih kuat diam saja. 

Ketika kita melihat ada orang yang berbuat seenaknya pada orang lain, kita diam saja. Kita hanya bisa menyimpan rasa marah dan kesal dalam hati. Kita terlalu takut untuk meluapkannya. Pada siapapun.

Aku pernah membaca cerpen yang berjudul "Benalu di Tubuh Mirah". Menurutku, itu cerita tentang orang yang marah dengan orang-orang di sekitarnya. Tapi bahasa yang digunakan dalam cerpen tersebut tidak kasar.

Mungkin, Puthut EA ingin meluapkan kemarahannya dengan menulis buku ini. Dia ingin menunjukkan bahwa dia marah. Dia ingin semua orang tahu bahwa dia sedang marah. Setelah membaca novel ini aku sadar bahwa hidup ini brengsek. Tapi aku menikmatinya.

Data Buku:

  • Judul: Hidup Ini Brengsek dan Aku Dipaksa Menikmatinya
  • Penulis: Puthut EA
  • Ilustrator: Gindring Wasted
  • Penerbit: Shira Media
  • Tahun terbit: 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun