Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pelajaran dari Bidadari yang Pernah Patah Hati

23 November 2019   11:40 Diperbarui: 23 November 2019   19:30 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari yang lalu, ada seorang pembeli buku yang meminta buku yang dibelinya dikirim ke Jepang. Buku itu berjudul Pernah Patah Hati tapi Tetap Bidadari yang diterbitkan oleh Buku Mojok awal bulan ini. Wah, kenapa ada orang jauh yang beli buku kayak gini? Karena jadi penasaran sama bukunya, akhirnya aku tergoda buat buka.

Aku tadinya tidak tertarik untuk membaca buku itu. Apa sih isinya? Paling kalimat-kalimat singkat trus banyakan gambar sama warna-warna model NKSTHI (Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini) atau NKCTHI (Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini). Daripada aku buka, kalau ada yang mau beli mending aku jual saja. Lumayan kan 120 ribu?

Setelah aku buka...

Nggak ada kejutan yang berarti, sih. Tapi bukan berarti buku ini nggak bagus lho yah.Tampilannya, bahkan jenis hurufnya, mengingatkan aku pada buku Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini. 

Sebuah buku hardcover yang penuh warni, dengan font yang cantik, dengan ilustrasi yang menarik, dan merupakan sebuah buku yang patut dikoleksi. Isi bukunya berbeda sama sekali. Ada juga yang sama sih intinya. Tapi....

Entah kenapa, tiap baca NKSTHI, energiku buat mengeluh atau marah-marah itu selalu jadi penuh. Yang tadinya aku sudah merasa berdosa karena setiap hari mengeluh, malah jadi lebih lantang untuk mengomel. Soalnya, aku merasa kayak dipersilakan untuk mengomel. 

Kalau baca buku Pernah Patah Hati tapi Tetap Bidadari ini, aku jadi lebih banyak merenung. Walaupun sebenarnya kata-katanya banyak yang lucu dan pilihan katanya asyik.

Buku NKSTHI (yang belakang) dan buku
Buku NKSTHI (yang belakang) dan buku "Pernah Patah Hati Tapi Tetap Bidadari" (yang depan) (dokumentasi pribadi)

Misalnya kalimat: harusnya kamu buat aku bergelimang harta, bukan berlinang air mata. Aku merasa sedih banget bacanya. Apalagi aku jadi teringat adegan di drama Korea. 

Ceritanya, ada keluarga yang suaminya sedang mengembangkan usahanya. Dia bilang sama istrinya, "sebentar lagi kita akan kaya. Kamu akan aku belikan pakaian mahal dan indah." Nyatanya, setelah jadi kaya dia malah menceraikan istrinya dan nikah sama orang lain.

Kasihan banget, kan? Kalau si istri yang dicerai ada di dunia nyata dan bisa aku jangkau, mau aku kasih deh buku ini buat dia.

Buku ini terdiri dari 5 bagian. Bagian pertama berjudul "pernah patah hati tapi tetap bidadari" yang isinya banyak tentang melow-melow galaw gitu. Bagian kedua berjudul "jatuh cinta adalah salah satu caraku bertamasya" yang isinya galau-galaunya orang jatuh cinta. 

Bagian ketiga berjudul "jauh dan berpotensi rindu" yang isinya tentang kangen-kangen gitu. Bagian kelima berjudul "sayang, pangan, papan" yang isinya nggak cuma bahas soal cinta. 

Misalnya di kalimat: masih banyak yang menyangka bahwa mencampuri urusan orang lain adalah sebuah prestasi. Ya ampun, kalimat ini pas banget buat nyindirin tetangga.

Menurutku, isi buku ini punya kemiripan dengan Perihal Cinta Kita Semua Pemula. Lucu tapi tuh kasihan... Gimana, sih? Gitu deh, pokoknya. Walaupun di buku ini nggak semua ngomongin soal cinta juga.

Yang paling unik dari buku ini, di halaman ilustrasinya disisipkan foto-foto penulisnya, Bude Sumiyati. Buat yang hobi main Twitter atau Instagram, nama beliau mungkin sudah tidak asing. Beliau adalah seorang selebritis di media sosial. Kalimat-kalimat dalam buku ini, mungkin pernah juga kalian baca di Twitter atau Instagram beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun