Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warisan Pak Habibie

13 September 2019   09:40 Diperbarui: 13 September 2019   09:50 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Detik-detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (dokumentasi pribadi)

Tentang Papua yang sempat ramai kemarin, Habibie pun sudah menyinggungnya di buku ini. Beberapa hari setelah beliau diangkat menjadi presiden, Pak Habibie menemukan 3 masalah yang mengganggu stabilitas politik yaitu status Timor Timur yang masih dipermasalahkan oleh DK PBB serta Aceh dan Irian Jaya (sekarang Papua) yang ingin melepaskan diri dari NKRI namun tidak mendapat dukungan dari PBB. Dari buku ini kita tahu bagaimana proses pemikiran dan langkah yang diambil Pak Habibie sampai Timor Timur lepas dari pangkuan NKRI.

Entah karena terpengaruh dengan budaya Eropa atau bagaimana, "kebebasan" sepertinya menjadi kunci pendekatan Habibie dalam memerintah. Beliau memberi kebebasan berbicara dan berdemonstrasi pada masyarakat selama tidak ada tindak kriminal, beliau membebaskan tahanan politik, dan memberi kehidupan pers yang bebas.

Ada sebuah kalimat yang beliau ungkapkan tentang kebebasan dalam buku ini:

 "suatu bangsa dapat mengandalkan pembangunannya pada SDM hanya kalau manusianya diberi kebebasan dan kemerdekaan yang berbudaya dan bertanggung jawab. Kemerdekaan dan kebebasan yang diimbangi dengan tanggung jawab dan berpegang pada nilai moral dan etika, adalah dasar bagi suatu masyarakat modern."

Setelah sekian tahun, apakah masyarakat kita sekarang adalah masyarakat modern yang diharapkan oleh Habibie?

Buku ini adalah warisan dari Pak Habibie untuk kita semua. Untuk kita belajar dari peristiwa-peristiwa yang beliau alami selama menjabat menjadi presiden. Aku sungguh berharap, orang-orang pemerintah bisa membaca buku ini dan mempelajarinya. Entah mengapa, aku merasa Indonesia saat ini sedang memasuki masa sulit. Rakyat sulit percaya pada pemimpinnya. Pemimpin sulit menghargai rakyatnya.

Huft...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun