Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Benarkah Jus Detoks Bisa Menghilangkan Racun?

5 September 2019   18:18 Diperbarui: 8 September 2019   12:15 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jus sayur dan buah (sumber: pxhere.com)

 Beberapa hari yang lalu, aku mencoba program jus detoks. Jusnya aku bikin sendiri dengan mengandalkan resep di internet. Walaupun nggak tuntas sih aku menjalani programnya. Aku nggak bisa kalau seharian cuma minum jus dan makan buah doank. Lemas dan tidak bertenaga rasanya.

Aku nggak akan menyangkal kalau mereka mengklaim jus detoks itu bisa menurunkan berat badan. Ya, kan yang ikut program jus detoks ini cuma boleh minum jus dan makan buah selama 3 sampai 5 hari. Nggak makan nasi dan makanan berat lainnya, bagaimana nggak kurus?

Namun Dr. Elizabeth Applegate, seorang dosen senior the nutrition department di University of California, dalam wawancaranya dengan slate.com mengatakan bahwa penurunan berat badan saat kita melakukan program jus detoks tidak permanen. 

Berat badan kita berkurang saat program jus detoks karena simpanan glikemik kita dihancurkan untuk memperoleh energi. Ketika program berakhir dan kita makan seperti biasa lagi, maka berat badan kita akan kembali naik lagi.

Ya kalau berat badannya nggak mau naik lagi ya minum jus saja selamanya. Tapi hal itu jelas bukan solusi yang baik. Bagaimanapun, tubuh kita membutuhkan makanan selain sayur dan buah. Kita butuh protein, karbohidrat, dan kandungan gizi yang lain supaya tubuh kita tetap seimbang.

Pertanyaannya sekarang, apakah selama 3 sampai 5 hari program, jus detoks benar-benar mengeluarkan racun dari dalam tubuh kita?

Setahuku, ya, tubuh kita ini punya mekanisme detoksifikasi sendiri yang tidak perlu didorong oleh makanan jenis apapun. Kita punya hati dan ginjal yang bertugas untuk mengurusi racun dalam tubuh kita, kan? Kalau memang kita keracunan makanan secara akut, Norit lebih efektif dalam menyerap racun yang masuk dan membuangnya lewat BAB.

Barry Popkin, seorang profesor gizi dari University of North Carolina, dalam wawancaranya dengan vice.com mengatakan bahwa belum ada bukti penelitian yang jelas kalau jus sayuran dan buah bisa membersihkan racun yang ada dalam tubuh. 

Memang ada bahan kimia dan metabolit tidak sehat dalam tubuh kita (apalagi kalau kita tinggal di Jakarta yang kualitas udaranya buruk) tapi hati dan sistem pertahanan tubuh kita akan menanganinya.

Jadi, jus detoks itu tidak ada gunanya?

Bukan begitu juga. Jus itu bagus. Buah dan sayur mengandung antioksidan yang bisa melindungi sel dari radikal bebas yang berbahaya. Tapi menurut John Richie, profesor public health sciences di Penn State University, kalau terlalu banyak makan sayur dan buah tanpa diimbangi dengan makanan lainnya, si antioksidan ini bisa berbalik menjadi oksidan yang membahayakan sel-sel tubuh kita.

Segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik. Aku pernah bercerita tentang pedoman gizi seimbang di sini. Betul kita membutuhkan sayur dan buah. Namun, kita juga membutuhkan protein dan karbohidrat untuk suplai energi kita.

Kalau kita mau membantu kerja hati dan ginjal dalam menghilangkan racun dalam tubuh, kita tidak perlu menyingkirkan semua makanan kita. Yang perlu kita lakukan adalah istirahat yang cukup, minum air putih yang cukup, dan bergembira :-)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun