Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Membaca Karakter Lain dari Puteri Dyah Pitaloka Citraresmi dalam "Pitaloka (Cahaya)"

15 Juni 2019   17:00 Diperbarui: 15 Juni 2019   22:16 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pitaloka memiliki pemikirannya sendiri. Pitaloka digambarkan tidak taat menjalankan ajaran leluhurnya yang dijaga oleh ayahnya. Ketika prajuritnya ada yang mati, Pitaloka berkata bahwa dia tidak percaya pada reinkarnasi.

Namun ketika dititipi oleh Candrabhaga ajaran barunya, Pitaloka menolak. Bagi Pitaloka, tidak masalah ajaran mana pun. Yang penting bagaimana ajaran itu membuat perubahan kepada penganutnya. Bukan sekadar hafalan nilai kebaikan dan tatanan nilai yang dibahas di rumah suci namun dilupakan ketika seseorang berkumpul dengan orang lain.

Selain itu, dia merupakan anomali dari perempuan di jaman itu. Ketika perempuan seusianya sibuk membicarakan tentang perasaan cinta dan laki-laki, Pitaloka memikirkan negara. Dia berharap bisa mengubah wajah negerinya.

Pitaloka diceritakan sebagai perempuan yang cerdas secara ilmu dan emosi. Dia sering berdialog tentang agama dan filsafat dengan gurunya. Kemampuannya mengendalikan emosi membuat Pitaloka lebih dipercaya oleh Candrabhaga dibanding anak kandungnya sendiri.

Mungkin kalau Pitaloka hidup pada masa sekarang, dia akan didapuk sebagai influencer feminisme kali, ya?

Sampai halaman terakhir buku ini, aku masih bertanya-tanya: siapa sih tokoh 'aku' ini?

Aku tahu penulis menyisipkan petunjuk di paragraf-paragraf akhir ceritanya. Namun aku tidak yakin dengan tebakanku.

Aku rasa, aku akan menemukan jawaban pertanyaanku di buku kedua sebagaimana biasa membaca buku-buku yang bersambung.

Masalah pertama, buku ini pun aku boleh meminjam dan saat aku konfirmasi, pemilik buku ini tidak punya buku yang kedua. Masalah berikutnya, saat aku menghubungi penerbit yang menerbitkan buku ini, mereka sudah tidak lagi mencetaknya. Adakah yang punya solusinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun