Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Semua Ada Waktunya

10 April 2019   21:20 Diperbarui: 10 April 2019   21:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari pxhere.com

Hani segera pergi untuk mengambil nektar sebelum malam tiba. Aya tertunduk. Dia ingin marah pada Hani. Namun tidak punya kekuatan untuk itu. Bagaimanapun, sayapnya belum bisa untuk terbang lama.

"Aku sudah selesai membersihkan kamar-kamar, menyajikan makanan untuk Sang Ratu, membuat royal jelly, dan memberi makan larva-larva," keluh Aya. "Setiap hari, hanya itu yang aku lakukan. Aku sudah hampir mati bosan. Sayap bodoh ini kenapa belum juga kuat, sih?"

Aya menjatuhkan pantatnya di dahan pohon mangga. Seketika itu, pohon mangga bergoyang. Aya terguncang di tempat duduknya. dia memegang erat dahan pohon dengan ke empat tangannya.

"Bersabarlah, Aya. Semua ada waktunya," kata sebuah suara yang menggema.

"Pohon Mangga, kamu membuatku kaget," seru Aya yang sudah mengenali suara gema itu.

"Ada waktunya untuk bertumbuh, dan ada waktunya untuk berganti tugas. Semua sudah diatur Sang Pencipta," kata Pohon Mangga. "Sebelumnya, kamu adalah larva kecil yang harus disuapi oleh lebah perawat sepertimu. Lalu kamu menetas menjadi lebah perawat. Lebah yang dulu merawatmu, kini menjadi lebah pengumpul dan lebah pencari. Dua puluh hari lagi, kamu akan menjadi mereka. Apa yang membuatmu mengeluh?"

Aya termenung. Sepertinya, memang begitulah adanya. Dia menyadari waktu untuk dia bertumbuh. Bagaimana ketika dia menjadi larva dan tidak bisa keluar kamar. Sekarang, dia sudah menjadi lebah perawat yang bisa bergerak bebas walaupun belum bisa terbang jauh. Dua puluh hari lagi, dia akan memiliki sayap yang kuat untuk bisa terbang mencari nektar.

Pohon Mangga benar. Semua ada waktunya.

Aya melihat matahari yang pelan-pelan berjalan ke balik bukit di barat. Hari ini akan berlalu. Waktu berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun