Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Merencanakan Kehamilan? Siapkan Tubuh dengan Pola Makan Berikut Ini

21 Oktober 2018   11:47 Diperbarui: 21 Oktober 2018   13:59 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"...Ternyata membuat anak tidak semudah yang dia pikirkan. Dulu Mentari berfikir, karena kondom berfungsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, jadi tidak adanya kondom akan membuat kehamilan terjadi dengan mudah. Tapi ternyata dia salah...."

Itu adalah cuplikan novel Baby Without Daddy karya Pramyths.

Well, bikin anak memang tidak mudah. National Heath Service (NHS) milik United Kingdom mengkonfirmasi hal ini. Data dari nhs.uk, sebanyak 100 pasangan yang menjalankan program kehamilan, hanya 80 -- 90 orang yang berhasil (istrinya) mengandung dalam waktu 1 tahun setelah program. Sisanya, harus menunggu lebih lama. Itulah sebabnya, ada juga orang yang selama bertahun-tahun menikah tapi belum dikaruniai anak.

Salah satu hal yang disoroti oleh tenaga medis tentang pasangan yang ingin hamil adalah tentang asupan gizi. Walaupun sebenarnya bukan hanya itu. Gaya hidup secara keseluruhan dan faktor keturunan juga dibicarakan terkait masalah "pembuatan anak" ini.

Pentingkah persoalan asupan gizi ini untuk pasangan yang ingin memiliki anak?

Tentu saja penting. Ini bukan sekadar masalah subur atau tidak subur, ini juga masalah kelangsungan janin dan kesiapan Sang Ibu. Dikutip dari healthline.com, asupan gizi yang tidak seimbang pada calon ibu hamil dapat berakibat tidak baik pada perkembangan sel telur dan sulitnya pelepasan sel telur.

Asupan gizi seperti apa sih yang perlu dipenuhi oleh pasangan yang ingin punya anak?

harvestsupplement.com
harvestsupplement.com
Dalam pedoman gizi seimbang yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI disebutkan bahwa wanita yang berencana hamil perlu mengkonsumsi makanan yang beragam dan memperbanyak makan sayur dan buah. Minimal 4 bulan sebelum kehamilan, wanita diharapkan memperoleh asupan asam folat yang cukup.

Hal senada disebutkan oleh NHS. Dalam situsnya, NHS mengatakan bahwa perempuan yang berencana hamil tidak perlu melakukan diet khusus dan harus makan makanan yang beragam supaya mendapat nutrisi yang lengkap dan seimbang. Selain itu, perlu mendapat asupan asam folat. Supaya ketika hamil, janin bisa tumbuh dengan sempurna.

Pernah membaca artikel yang membahas tentang makanan penyubur kandungan seperti "10 makanan yang membuatmu hamil"? Well, sebenarnya, semua makanan baik untuk kesuburan kandungan. Bahkan makanan fermentasi seperti kimchi, yang dikenal baik untuk pencernaan, berdampak baik pada kesuburan. Jadi, yang kita harus perhatikan adalah asupan gizi secara keseluruhan, bukan bergantung pada beberapa macam makanan. Makan pisang setiap hari tidak akan lantas membuat kita hamil.

Sebagai tambahannya, NHS memberikan petunjuk makanan apa saja yang harus kita makan dan seberapa banyak. Misalnya sayuran dan buah, paling tidak kita harus makan 5 porsi dalam sehari. Buah dan sayur ini bisa berupa jus, sop, hidangan beku, atau dimakan begitu saja. Untuk asupan karbohidrat (seperti nasi, roti, kentang, dan yang lainnya) sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 1/3 porsi setiap kali makan. Ini sesuai dengan slogan "piring makankan" yang didengungkan oleh Kementerian Kesehatan menggantikan slogan 4 sehat 5 sempurna.

Kita juga harus makan sumber protein (daging, ikan, telor, kacang-kacangan, dan sebagainya). Makanan berprotein ini harus dimakan dalam kondisi matang sempurna, ya. Jangan hanya setengah matang atau malah masih mentah. Yang perlu dihindari dari sumber protein ini adalah hati dan jeroan, kulit, gajih, dan ikan tertentu yang diduga tinggi kandungan polutannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun