Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Percaya Diri dengan Hasil Penelitian yang Berbeda

26 Juli 2018   19:08 Diperbarui: 26 Juli 2018   19:45 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, aku membaca tulisan yang menyatakan bahwa omega 3 tidak berdampak bagi kesehatan jantung. Ini jelas kabar yang mengejutkan, buatku. Karena selama ini, yang aku tahu, suplemen atau makanan yang mengandung omega 3 itu baik untuk kesehatan terutama kesehatan jantung.

Asam lemak omega 3 dipercaya dapat mengurangi terjadinya inflamasi dalam pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke. Selain itu, omega 3 dapat mengurangi kadar trigliserida, mengurangi tekanan darah, mengurangi kejadian penggumpalan darah. Sehingga omega 3 dapat mengurangi resiko penyakit stroke, gagal jantung, dan detak jantung yang tidak beraturan.

Yang sebenarnya, peneliti memang masih mempelajari lebih jauh. Beberapa penelitian yang dirilis di situs www.ncbi.nlm.nih.gov, menyatakan bahwa benefit omega 3 belum bisa dijelaskan secara gamblang baik dalam percobaan negatif maupun positif.

Pada tanggal 18 Juli 2018, Cochrane Library merilis Cochrane systematic review yang baru. Review ini adalah kombinasi 79 percobaan random yang melibatkan 112.059 orang. Penelitian ini membandingkan orang pengidap penyakit jantung yang mengonsumsi tambahan omega 3 dengan orang pengidap jantung yang konsumsinya rendah omega 3.

Dr. Lee Hooper dari the University of East Anglia, UK, yang menjadi pemimpin tim penulis review mengatakan bahwa mereka percaya diri dengan hasil penelitian mereka walaupun berlainan dengan yang selama ini dipercaya orang. Mereka menjamin disain penelitiannya valid dan memiliki kepercayaan tinggi. Orang-orang pun banyak yang percaya dengan hasil review yang dilakukan oleh tim pimpinan Dr. Lee Hooper tersebut dan ikut memberitakannya.

Aku kemudian teringat beberapa tahun lalu ketika hidupku masih berputar di laboratorium, hasil percobaan yang berbeda dengan teori itu 'salah'. Pasti ada yang salah dengan penelitianmu. Langkahnya apakah sudah benar? Alatnya sudah tepat? Bahan-bahannya sudah pas? Beberapa mahasiswa malas kemudian memilih untuk memanipulasi data supaya sesuai dengan teori. Aku kadang-kadang juga melakukan hal itu.

Sikap percaya diri seperti ilmuwan Cochrane tersebut perlu ditiru oleh mahasiswa dan peneliti-peneliti muda di Indonesia. Apapun hasil penelitiannya, kita harus melakukan yang terbaik. Bukan tidak mungkin kan penelitian kita suatu saat terbukti benar?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun