Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melihat Potret Keluarga Koruptor Ala Teater Koma di Pertunjukan "Gemintang"

2 Juli 2018   08:17 Diperbarui: 2 Juli 2018   18:38 2363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pementasan lakon "Gemintang" oelh Teater Koma di Graha Bhakti Budaya, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki. (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

"Aku gak ngerti deh, apa sih inti dari cerita cinta 2 makhluk yang lain planet itu?" tanya suamiku saat kami melangkahkan kaki menuju Stasiun Cikini. Sore itu, kami baru selesai menonton pertunjukan Teater Koma produksi ke-153 yang bertajuk "Gemintang" di Gedung Graha Bhakti Budaya yang terletak di Komplek Taman Ismail Marzuki. Pertunjukan digelar pukul 13.30 sampai (sekitar) pukul 17.00.

"Menurutku, cerita cintanya Sumbadra ma Arjuna itu cuma penarik perhatian," ujarku mengutarakan pendapat.

"Cerita aslinya sih, itu cerita tentang kerumitan di keluarga koruptor."

Pertunjukan Gemintang dibuka dengan sebuah lagu yang dibawakan oleh sekelompok orang berbaju putih yang dilanjutkan oleh dialog antara Arjuna Wibowo, seorang doktor Astronomi yang bekerja di Lembang, Bandung Barat, dengan seorang perempuan berambut biru dan berbaju gemerlapan. Perempuan itu bernama asli Ssumphphwttsspahzaliapahssttphph, putri dari penasehat raja di planet Ssumvitphphpah. Untuk mempermudah pemanggilan, Arjuna memanggilnya Sumbadra.

Dalam cerita wayang, Sumbadra adalah istri dari Arjuna. Bukan tanpa sebab Arjuna Wibowo memanggilnya Sumbadra. Arjuna memendam cinta pada perempuan dari planet lain tersebut. Dan dalam dialog pembukaan itu, Arjuna menyatakan cinta pada Sumbadra.

Adegan selanjutnya adalah adegan perkenalan keluarga Wibowo. Ayah Arjuna, Wibowo Surmadjo, tadinya adalah pedagang. Kemudian dia masuk partai dan menjadi Dewan Rakyat. Semua orang tahu bahwa Pak Wibowo adalah seorang koruptor, namun karena beliau bermain cantik dan selalu berbagi uang dengan orang-orang, beliau selalu lolos dari jerat hukum.

Pak Wibowo memiliki 2 orang istri. Dari istri pertamanya, Astini, Pak Wibowo memiliki 3 orang anak. Dr. Samudra (yang mengurusi bisnisnya), Dr. Arjuna, dan Pratiwi yang masih duduk di bangku SMA. Dari istri kedua, Niken, Pak Wibowo memiliki seorang anak autis yang disekolahkan di Australia. Niken ini, yang membuat pembukuan seluruh kekayaan milik keluarga Wibowo.

seleb.tempo.co
seleb.tempo.co
Selain keluarga inti Pak Wibowo, ada juga Sahlinaz, nenek Arjuna yang menyebut dirinya Kejora. Juga Sahranasyad, kakak Wibowo yang menyebut dirinya Rambo. Kedua orang ini sangat terobsesi pada dunia peran. Dalam satu adegan, Idries Pulungan (yang berperan sebagai Rambo) menampilkan monolog Badut Mabuk dari naskahnya Anton Chekhov yang berjudul Nyanyian Angsa. Kemudian ada lagi Aprat Sakiro dan Subrat Balia yang menjadi penasehat Pak Wibowo karena ramalannya yang selalu tepat.

Bagiku, kisah cinta Arjuna dan Sumbadra ini hanyalah bungkus. Isinya, cerita tentang kehidupan sosialita kedua istri Pak Wibowo, Pak Wibowo yang selalu ketakutan hingga mengambil bodyguard yang menjaganya selama 24 jam sehari, ibu Pak Wibowo yang gelisah karena anaknya korupsi, dan kehidupan Pratiwi, seorang anak yang ingin lepas dari identitas keluarganya. 

Dalam ceritanya, disisipkan kritikan dan saran pada pemerintah. Dua hal yang aku tangkap dari cerita itu adalah saran untuk memiskinkan koruptor dan kritikan pada pemerintah sekarang yang terlalu gencar melakukan pembangunan infrastruktur namun kurang memperhatikan pendidikan masyarakatnya. Semua disajikan dalam lelucon-lelucon segar.

Aku pernah mendengar kalau pada zaman Orde Baru, Teater Koma pernah diberedel dan dilarang melakukan pertunjukan karena kritikannya yang keras pada pemerintah. Mungkin dulu, dengan membungkus pesan dalam cerita cinta seperti ini yang mereka lakukan.

Dari sekian banyak tokoh yang bermain di panggung, aku tertarik pada tokoh Pratiwi. Seorang anak ABG yang walaupun nampak slengekan namun sebenarnya dia cerdas. Diceritakan di sana, Pratiwi adalah anak yang sangat pintar. Di sekolahnya dia selalu peringkat pertama, bahkan ketika dia menjalani program akselerasi di sekolahnya (program akselerasi adalah sekolah SMA yang seharusnya 3 tahun namun siswa tersebut menempuhnya hanya dalam waktu 2 tahun). Dia memiliki hobi clubbing sehingga selalu pulang pagi.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Lucu ketika adegan makan malam, Pratiwi bertanya pada Sumbadra, "Apakah di planetmu, seorang ayah harus memperhatikan anaknya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun