Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kisah Minyak Tawon Palsu

28 Juni 2018   18:12 Diperbarui: 28 Juni 2018   18:20 9286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

"Ini minyak tawonnya palsu," teriak Pak Endang, seorang tukang urut yang terkenal di kampung mertuaku.

Kami semua yang ada di ruangan itu menoleh padanya. Saat itu, aku sedang mengantri untuk diurut oleh anak dari Pak Endang yang perempuan. Sehari sebelumnya, aku terjatuh dari sepeda motor. Lukaku hanya lecet di sekitar lutut. Selebihnya adalah nyeri di bagian lengan kiri atas dan pundak kiri yang menjadi tumpuanku saat jatuh. Mertua dan suamiku memaksaku untuk diurut. Di dalam ruang urut, Pak Endang dan anak perempuannya sedang menangani seorang nenek-nenek yang terjatuh di kamar mandi.

Pak Endang dan anak perempuannya mengharuskan orang yang mau urut membawa Minyak Tawon. Untuk dipakai oleh pasiennya sendiri juga, sih.

Pemuda berusian 20 tahunan yang membeli Minyak Tawon itu tergopoh-gopoh menghampiri Pak Endang.

"Kamu yang beli?" tanya Pak Endang. "Kamu beli dimana?"

"Di sana, Pak," jawab pemuda itu.

"Beli di warung depan atau di warung sebrang aja," tukas Pak Endang.

Pemuda itu mengangguk dan berlalu. Tak lama kemudian dia kembali dengan membawa botol yang terbungkus kertas putih dan segel di atasnya. Di bagian depan terdapat kertas tempelan berwarna merah muda bergambar lebah dan bertuliskan "CAP TAWON". Di bawah kertas berwarna merah muda tersebut terdapat stiker berhologram.

"Nih, ini yang asli," kata Pak Endang. "Di belakang kertas pembungkusnya ada tulisannya. Ini kertasnya juga enggak burem. Sekarang coba dicium baunya."

Bau botol minyak yang dibilang asli lebih 'nyegrag'. Botol yang dibilang palsu baunya cukup 'mild' seperti minyak kayu putih bercampur dengan minyak sereh.

"Khasiatnya juga beda..."

***

Dikutip dari tempo.co, Minyak Gosok Cap Tawon (biasanya disebut Minyak Tawon) dibuat oleh PT. Tawon Jaya Makassar. Racikan minyak gosok tersebut dibuat dari rupa-rupa minyak yaitu minyak kelapa, minyak kayu putih, cengkeh, daun lada, jahe, kunyit, bawang, minyak sereh, minyak lawang, lengkuas, temulawak, dan daun sirih. Semua bahan tersebut dimasak, diekstrak, kemudian disaring. Jadi tahu lah kenapa baunya 'nyegrag' banget.

Aku tadinya berfikir kalau Minyak Tawon diekstrak dari ribuan lebah yang dikeringkan. Tapi kayaknya aku berlebihan. Hahaha. Oke deh, ayo balik lagi ke topik.

Minyak Tawon ini sudah teregistrasi di BPOM. Artinya, minyak ini sudah teruji sebagai obat tradisional. Namun soal khasiat ya, masih harus diteliti lebih dalam. Yang pasti, kayaknya karena baunya yang agak tajam, Minyak Tawon ini berkhasiat mengusir nyamuk dan serangga. Selain itu, emang nyaman sih dipijet dengan Minyak Tawon ini.

Karena banyak yang menggunakan Minyak Tawon, Minyak Tawon ini banyak ditiru. Mulai dari peniru amatir terlihat jelas bedanya dengan kemasan yang asli, sampai peniru ulung yang kemasannya sama persis dengan aslinya sehingga sulit dibedakan secara kasat mata.

***

"Kok dia tega yah jual yang palsu?" kata pemuda yang membeli Minyak Tawon. "Aku beli masih di kampung ini, lho. Harganya sama juga sama yang asli."

Kemungkinan, penjual juga tidak tahu kalau minyak yang dijualnya palsu. Selama ini, sepinggir-pinggirnya tempat tinggalku, aku masih bisa mengakses tempat resmi menjual obat. Apalagi dengan pekerjaanku sebagai apoteker. Tapi aku tahu, banyak orang yang tidak seberuntung aku.

Aku pernah tahu dari acara TV ataupun berita di koran kalau daerah "pinggiran" seperti kampung ini adalah sasaran beredarnya barang-barang palsu. Mungkin si penjual juga tidak tahu kalau dia menjual barang palsu. Pemalsu mengedarkan dan menawarkan barang-barang mereka ke warung-warung di daerah yang jauh dari kota. Pemilik warung yang malas berbelanja ke 'tempat resmi'nya menerima barang mereka tanpa curiga.

***

"Mang, boleh pinjem gak yang palsunya buat di foto?" tanyaku pada pemuda yang membeli Minyak Tawon palsu.

"Udah kubuang," jawabnya singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun