Mohon tunggu...
Meisya Zahida
Meisya Zahida Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan penunggu hujan

Sejatinya hidup adalah perjuangan yang tak sudah-sudah

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Puisi | Pesona Ramadan

3 Mei 2020   08:15 Diperbarui: 3 Mei 2020   08:10 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Angin berkabar tentang riwayat akbar
Dari hitungan rotasi bumi, semesta mengamini
Bagaimana berkah menjadi tujuan utama
Dan dosa-dosa luruh karena fadhilahnya

Engkau Ramadan
'Arsyi bergetar layar bumi terkembang
Suka cita terlampiri, salam bahagia membunuh ego diri
Siapa yang menyambutmu akan lahir menjadi fitri

Di namamu, Ramadan
Aku nukilkan pesan-pesan setara menu masakan
Barangkali hasrat terpuasakan
Setelah racikan rindu kau ajukan pada Tuhan
Dan aku tak akan dahaga karena nikmatmu tiada tara

Dada mulai gemuruh sebab cintamu yang nirmala
Sementara aku kerap menghianati diri
Serta sibuk bertaruh duniawi
Akankah rahasia hanya sebagai tanda tanya
Sementara warta hadirmu dielukan surga

Ya, Ramadan
Biarkan nurani terpesona sembari menghitung alpa
Sampai lupa cara menghapus noda
Aku rela tenggelam asal kita berdampingan

Madura, 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun