Mohon tunggu...
Meisya Zahida
Meisya Zahida Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan penunggu hujan

Sejatinya hidup adalah perjuangan yang tak sudah-sudah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segala yang Tiada

25 Februari 2020   22:13 Diperbarui: 26 Februari 2020   04:40 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adalah muasal suatu perkara
Sebab apa manusia terpisah
Hanya perihal waktu
Siapa yang sanggup bertahan
Bahkan memilih melepaskan

Segala yang tiada
Titik awal yang diwujudkan
Takdir di peruntukkan
Untuk kau mampu menimbang
Antara akal dan nafsu
Ujungnya Tuhan dipersalahkan

Segalanya akan tiada
Ketika kau mendustai kenyataan
Yang kau puja menjauh dari dekapan
Kau menghukum keadaan
Seolah skenarioNya, keliru memilihkanmu
peran

Segalanya menjadi tiada
Bila kesejatian kau tukar kebencian
Mencintai bukan tujuan
Karena harga diri lebih dikukuhkan

Segalanya
Telah tiada

Madura, 25022020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun