Mohon tunggu...
Meishiana Tirtana
Meishiana Tirtana Mohon Tunggu... Penulis - Writing is part of my life.

Media Relations Team

Selanjutnya

Tutup

Money

Pahami Target Market, Kunci Bangun Bisnis dari UPH SPARKLABS dan Vidio.com

5 Agustus 2020   16:55 Diperbarui: 5 Agustus 2020   16:57 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara bisnis, pastinya membutuhkan langkah awal matang dan mantap yang harus dipikirkan. Salah satunya yaitu memahami target market yang bisa dibilang jadi kunci untuk membangun sebuah bisnis termasuk startup. Tidak hanya itu paham target market juga bisa jadi dasar untuk mengeksplorasi potensi atau peluang sebuah busnis. Hal ini dibahas menarik oleh UPH SPARKLABS Incubation bersama Vidio.com di webinar bertemakan “How to Develop Your Potential Customer and Seize The Opportunity” pada 17 Juli 2020 melalui ZOOM.

Sebelum membahas lebih lanjut, apa sih UPH SPARKLABS Incubation? UPH SPARKLABS Incubation merupakan program bisnis inkubasi yang dimiliki Universitas Pelita Harapan (UPH) yang memfasilitasi mahasiswa UPH maupun alumni dalam merealisasikan bisnis startup yang berdampak terutama di bidang digital. Beragam upaya dilakukan salah satunya dengan menggandeng partner industri untuk membagikan tips, seperti bersama dengan Vidio.com - startup di bidang digital OTT (Over The Top) yang tentu tidak asing bagi kaum milenial.

Di webinar kali ini, Rezki Yanuar – Vice President Brand Marketing Vidio.com hadir membagikan pandangan profesional dan praktis seputar cara memperluas target pasar dan mampu memanfaatkan peluang dalam situasi kondisi apapun.

Secara interaktif Rezki membahas apa saja upaya yang dibutuhkan untuk memahami pasar berdasarkan apa yang sudah dilakukannya bersama Vidio.com tempatnya bekerja. Memahami target pasar menurutnya kunci penting untuk bisa memperkuat posisi bisnis yang pastinya tetap perlu dukungan upaya lainnya.

"Segmentasi pasar. Sangat penting menentukan segmentasi pasar, misalnya dari sisi segmentasi usia. Di Vidio.com kami memiliki segmentasi usia 18-34 tahun. Kenapa? Bagi kami kelompok usia itu merupakan kunci sebagai influencer. Kelompok ini menjadi kelompok yang paling mudah menyerap dan menggunakan inovasi digital sekaligus mampu menjadi kelompok yang mengedukasi usia di bawahnya atau di atas mereka," papar Rezki.

Selain segmentasi, Rezki juga mengingatkan bahwa analisis dan evaluasi SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) sebuah bisnis juga harus selalu dilakukan guna menentukan strategi yang tepat. Tidak hanya itu Rezki juga turut mengingatkan bahwa sebuah bisnis harus mampu beradaptasi dalam kondisi apapun. Tentu adaptasi yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan pasar juga menjawab permasalahan.

Trial and errors serta inovasi, tidak pernah terlepas dari kelangsungan sebuah bisnis startups. Bagi Vidio.com misalnya, inovasi yang dilakukan selalu terkait konten. Rezki menjelaskan, misalnya ketika pandemi di Indonesia membuat masyarakat harus di rumah saja.

Maka inovasi yang dilakukan yaitu bagaimana Vidio.com mampu memperbanyak variasi konten, meningkatkan kualitas konten, bahkan tidak tanggung-tanggung juga menggratiskan beberapa konten guna menarik target market baru.

Tentunya hal ini tidak begitu saja terpikir oleh Vidio.com, Rezki mengingatkan sebuah bisnis harus bisa mencari cara untuk mendengarkan kebutuhan atau minat dari pasarnya. Pelaku bisnis menurutnya harus bisa meluangkan waktu dalam mendengarkan, berkomunikasi, dan memastikan audiens mereka mendapatkan informasi yang paling update. 

"Gunakan beragam platform untuk berkomunikasi misalnya house ads, newsletter, social media, dan push notification. Platform ini bukan hanya jadi media penyebaran informasi terkini, tapi pastikan informasi tersebut adalah informasi yang sesuai dengan kebutuhan serta keinginan pasar. 

Dalam hal ini media sosial bisa jadi sangat powerful, karena dengan beragam fitur yang dimiliki, kita bisa membagikan informasi, kegiatan campaign yang sedang dilakukan, layanan terbaru, juga jadi tempat untuk berkomunikasi interaktif dan santai dengan audiens kita. Hal ini efektif meningkatkan kualitas hubungan dan social traffic dengan pasar kita," ungkap Rezki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun