Untuk memberikan pengalaman bekerja secara profesional bagi mahaiswa, UPH telah meluncurkan program Co-operative Education atau program belajar bekerja terpadu. Program ini mampu menjadi cara bagi UPH untuk memastikan mahasiswanya tidak hanya mendapat ilmu melalui kuliah di kelas namun dari industri secara langsung. Program Co-op ini menjadikan mahasiswa dapat terjun langsung bekerja secara profesional. Manfaat ini dirasakan langsung oleh Grady Oktavian, Mahasiswa Matematika Terapan 2016 saat mengikuti program Co-op Education dan bekerja di PT Asuransi Adira Dinamika.
Bagi Grady, pengalaman mengikuti program Co-op ini memberikan pengalaman real bekerja di industri, terutama dalam menambah skill terkait pengolahan data yang sangat relevan dengan studinya di Prodi Matematika UPH.
Grady menyadari bahwa di industri, data yang ada lebih real dan kompleks. Selain itu melalui pengalamannya bekerja, ia mengaku bahwa relasinya dengan para profesional semakin luas dan membuatnya menjadi selalu update dengan perkembangan dunia industri asuransi.
Program Co-op yang sudah diterapkan di prodi Matematika UPH ini telah dipersiapkan matang dalam menjawab kebutuhan mahasiswanya. Memperlengkapi mahasiswa yang tidak hanya butuh pondasi selama kuliah namun juga merasakan seperti apa bekerja di industri. Sehingga program ini menjadi bukti dapat meningkatkan skill mahasiswa di bidang yang akan dimasukinya ketika berkarier di dunia profesional.Â
Tentu keuntungan yang diperoleh bukan hanya mendapat pengalaman namun juga mampu memperlengkapi mahasiswa dengan soft skills seperti kedisiplinan, profesionalitas, time management yang baik, dan integritas dalam melakukan tanggung jawab besar.Â
Dari sisi industri, Julian Noor - CEO dan President Director PT Asuransi Adira Dinamika melihat bahwa program Co-op Education UPH ini merupakan sebuah program yang mampu saling melengkapi antara kebutuhan universitas dan industri.Â
Julian menyatakan bahwa Adira memfasilitasi mahasiswa seperti Grady dengan penyesuaian kompetensi dan ilmu yang telah dimiliki terhadap kebutuhan apa yang ada di perusahaan. Julian juga mengaku bahwa Adira telah mengidentifikasi kebutuhan Co-op ini sehingga ada job descriptions yang jelas serta mentor.
"Kami pastikan bahwa mahasiswa akan melakukan 80% pekerjaan seperti karyawan umumnya. Sehingga mahasiswa yang magang mampu paham proses kerja di perusahaan kami," tutur Julian.
Namun dalam menjalani program ini, ada satu isu yang harus diperhatikan yaitu meyakinkan orangtua bahwa program ini bukan untuk memperlambat kelulusan namun menjadi persiapan mahasiswa untuk meraih pekerjaan lebih mudah dan cepat.
"Mereka yang melakukan Co-op di Adira, proses seleksi untuk bekerja di Adira menjadi lebih singkat karena dengan melalui kerja magang di sini artinya mereka telah melalui salah satu tahapan yaitu  proses assessment," ungkap Julian.
Sebagai mahasiswa yang telah merasakan manfaat program Co-op, Grady juga berpesan agar mahasiswa UPH lainnya mau memanfaatkan program ini dan mengeksplor seluasnya tentang dunia kerja sesungguhnya. Bagi Grady program Co-op ini unik karena ketika kerja magang ia mendapat pengalaman yang belum didapat di kuliah namun masih memiliki area untuk eksplorasi selama magang di perusahaan tempat menjalani Co-op
