Mohon tunggu...
Meilia kumalasari
Meilia kumalasari Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidikan

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Zuhud Hasan al-Bashri

24 Oktober 2020   23:47 Diperbarui: 28 Mei 2021   14:24 2640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zuhud Hasan al-Bashri. | pexels

Hasan Al-Bashri

Pendahuluan

Zuhud adalah melepas diri dari dunia, tidak bergantung pada kenikmatan dan kepuasan dunia, juga mengurangi keinginan dan materi akan materi, lebih mmengutamakan akhirat dan lebih mengharap ridha Allah SWT. Zuhud adalah ajaran tasawuf islam yang sudah dijalankan oleh Rasulullah bahkan ditiru oleh para sahabat, tabi'in, tabi'i tabi'in diteruskan sampai para sufi. 

Tujuan hidup zuhud adalah untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat yang merupakan kebahagiaan yang hakiki, selain itu dengan zuhud kita dapat meningkatkan ketakwaan kita pada Allah, senantiasa menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Salah satu ulama' sufi yang menerapkan zuhud dalam hidupnya adalah beliau al-Hasan al-Bashri yang terkenal dengan zuhud beliau yang khauf (ketakutan) dan raja' (pengharapan).

Biografi Hasan al-Bashri

Beliau adalah Abu Sa'id al-Hasan ibn Abi-Hasan Yasar al-Basri atau yang lebih dikenal dengan al-Hasan al-Basri, beliau adalah putra dari Yasar seorang budak dari Zaid ibn Tsabit yang kemudian menjadi sekretarisnya, ibunya bernama Khairah Maulat Ummu Salamah. 

Beliau lahir di Madinah pada 21 H/642 M (dua tahun sebelum berakhirnya kekhalifaan Umar bin Khattab). Awalnya beliau bersama keluarganya tinggal di salah satu daerah yang ada di madinah yaitu wadi al-Qura, tapi saat terjadinya perang siffin orang tua beliau pindah ke Basrah yang kemudian disusul oleh Hasan al-Bashri setelah satu tahun. 

Beliau tergolong tabi'in karena masih menjumpai para sahabat Nabi, pendidikan pertama beliau adalah dari keluargannya yaitu ibunya, dimana ibunya adalah penghafal dan periwayat hadist yang kebanyakan beliau terima dari ummu salamah. Beliau juga salah satu murid Hadzaifah ibnu Yaman yang merupakan sahabat Nabi yang dikatakan sebagai orang yang dapat berbicara rahasia hati atau asrar al-qulub. 

Semasa kecil, beliau sering disusui oleh Ummu Salamah (Istri Nabi) dan kemungkinan karena barakah susuan ummu salamah lah juga beliau bisa menjadi ulama' yang hebat, saat masih berumur 12 tahun beliau sudah menjadi penghafal Al-Quran lalu pada umurnya yang ke 14 tahun beliau pindah ke basrah, dan karena itulah beliau lebih dikenal dengan nama Hasan al-Basri. 

Basrah adalah kota yang bidang keilmuannya berkembang pesat, tak jarang pula para tabi'in sengaja datang kesana untuk memperdalam ilmu pengetahuannya, Hasan al-Bashri sendiri pernah belajar beberapa ilmu kepada Ibnu Abbas, diantaranya ilmu tafsir, hadist dan qira'at. Sedangkan untuk yang lainnya seperti ilmu fiqih, bahasa ataupun sastra beliau belajar pada sahabat yang lain. 

Baca juga: Zuhud Itu Apa Sih? Bisakah Kita Melaksanakannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun