"Yahhh, buu.." Keluh anak kelas VII-B serentak. Kala itu, bu Airin selaku guru matematika, memberi sepuluh nomor tugas yang harus dikumpul saat jam pelajarannya habis. Situasi kelas pun yang awalnya bisa dibilang sunyi, berubah menjadi sedikit gaduh dengan beberapa anak yang mengeluh, sibuk mencari pulpennya, membuka bukunya, atau malah mencari buku nya yang selama bu Airin menjelaskan materi tidak dikeluarkan sama sekali.
 "Hey Bitha, kita kerjain bareng yuk? Mau ga?" Kayla yang duduk tepat di depan Bitha menoleh ke belakang untuk berbicara dengannya. Tolehan itu diikuti oleh Ivy, teman sebangku Kayla.
 "Emangnya boleh sama bu Airin buat kerja sama?" Tanya Bitha sambil melirik bu Airin yang tengah sibuk dengan laptopnya.
 "Hemm.. mungkin boleh? Sebentar aku tanyain dulu." Sahut Ivy cepat. Ia pun segera bangun dari duduknya dan menghampiri bu Airin.
 Bitha sebenarnya tidak terlalu peduli, ia juga tidak terlalu ingin bekerja sama. Karena ia berfirasat, 'kerja sama' ini akan berakhir sama seperti sebelum-sebelumnya. Dimana hanya ia yang bekerja sendirian.
 Tak lama kemudian, Ivy kembali ke tempat duduknya. Ia menoleh ke belakang, begitupun Kayla.
 "Kata bu Airin boleh, katanya biar makin cepat selesai." Ujar Ivy sambil tersenyum lebar. Bitha ikut tersenyum tipis, walau sebenarnya dia tidak begitu ingin tersenyum.
"Anak-anak," bu Airin bangkit dari duduknya. "Kalian boleh mengerjakan tugas ini sambil bekerja sama ya, agar lebih cepat selesainya." Lanjut bu Airin sembari tersenyum lalu kembali duduk.
"Tuh kaan.." sahut Ivy pelan. "Sini Bit." Lanjutnya.
"Oke," Balas Bitha singkat lalu membawa buku nya menuju meja Kayla dan Ivy. Ia juga menyeret kursi nya menuju ke sana.
 Kenapa mereka tidak ke meja Bitha saja? Padahal mereka tinggal berputar sedikit. Sebenarnya itu yang ada dipikiran Bitha, tapi ia sudah tau jawabannya. Mana mau mereka berputar. Alasannya singkat, mereka terlalu malas.