Mohon tunggu...
Meikawa Nugrahani
Meikawa Nugrahani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Mahasiswa yang coping mechanismnya nonton NCT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Masalah Sistem Pendidikan di Indonesia

7 Juni 2022   22:08 Diperbarui: 7 Juni 2022   22:29 4321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan di Indonesia dinilai memberatkan para siswanya. Hal ini terlihat dimana para siswa dipaksa untuk menguasai semua mata pelajaran. Belum lagi tugas-tugas dari semua pelajaran harus segera diselesaikan. Sementara itu, pembelajaran di kelas tidak mendorong semangat belajar para siswa. Siswa pun akhirnya hanya datang ke sekolah tanpa ada esensi belajar.

Pengamat Pendidikan, Muhammad Ramli Rahim juga menilai pendidikan di Indonesia terlalu berat dan kaku sehingga pola pengembangannya cukup sulit untuk menghasilkan sesuatu yang baik. Hal ini juga terlihat, dimana para siswa yang mengeluh karena banyaknya pelajaran yang harus dikuasai. Sedangkan, bakat dan minat semua murid sendiri tidak sama. 

Siswa sering merasa "terpaksa" untuk belajar, karena adanya standar nilai untuk dicapai dan juga yang menjadi patokan untuk naik atau lulus, jadi mau tidak mau mereka harus memperlajari semua pelajaran itu.

Neil deGrasse Tyson mengungkapkan, sistem pendidikan belum bisa mencapai tujuannya karena hal yang diutamakan sekolah hanyalah nilai tinggi. Mungkin ini menjadi masalah pendidikan yang pertama, dimana sekolah hanya mementingkan nilai, namun kenyataannya di kehidupan tidak selalu membutuhkan nilai. 

Karena, nilai tinggi di sekolah tidak selalu menjamin kesuksesan seseorang. Masalah yang kedua adalah sekolah hanya mengajarkan "Apa" bukan "Kenapa". 

Seperti yang sudah disinggung diawal, dimana siswa dipaksa untuk menguasai semua mata pelajaran. Sedangkan sekolah sendiri tidak pernah memberitahu alasan mengapa kita harus menguasai semua mata pelajaran tersebut. Hal ini juga memicu timbulnya permasalahan yang ketiga yaitu, sekolah membunuh kreativitas siswanya. 

Semua siswa dipaksa untuk mempelajari hal yang sama dengan semua orang. Kapan mereka harus belajar juga diatur dan siswa harus mencapai standar yang sama. 

Dan juga semua siswa yang dari latar belakang yang berbeda harus memiliki pencapaian yang sama. Dimana semua siswa yang memiliki latar belakang yang berbeda harus memiliki standar yang sama untuk lulus.

Lalu cara untuk mengatasi semua permasalahan ini  sangat butuh sekali peran dari semua pihak. Baik dari orang tua, guru dan juga pemerintah. Yang pertama berasal dari orang tua. Hal pertama yang akan dipelajari seorang anak saat baru lahir adalah rasa percaya. Rasa percaya ini harus dibangun oleh orang tua. 

Mereka harus bisa membuat anak merasa percaya dan merasa bahwa dunia itu aman untuk si anak. Kalau rasa percaya sudah berhasil dibangun, anak akan merasa aman dan merasa terlindung selama hidupnya. Lalu yang kedua adalah guru. Cara guru mengajar juga bisa diubah untuk solusi memperbaiki sistem pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun