Mohon tunggu...
Mei Indriyani
Mei Indriyani Mohon Tunggu... Pustakawan - Keluarga

Masih belajar, terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pernikahan, Pendidikan Perempuan

6 April 2020   19:33 Diperbarui: 6 April 2020   19:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perempuan punya kunci besar dalam keluarga namun seringkali disepelekan, mengapa demikian?, jika kita lihat dilingkungan pedesaan sekarang ini masih banyak yang menikah muda, dasarnya simple sudah lulus SMA menikah sudah pantas, terkadang lulus SMP berselang 2 atau 3 tahun itupun sudah dikatakan waktu yang cukup pas untuk menikah. 

Apa si yang menyebabkan hal demikian masih terjadi dilingkungan pedesaan? Faktor ekonomi, faktor pendidikan, dan lingkungan. Menurut orangtua, ketika anak perempuannya sudah menikah rasanya lega, sudah tidak jadi beban lagi. Padahal si anak perempuan itu nantinya akan menjadi contoh bagi anak-anaknya dan jadi pendidik pertama dalam keluarga.

Pernikahan dan Pendidikan bagi Perempuan, Marriageable age, Usia pernikahan adalah usia minimum dimana orang diijinkan oleh hukum untuk menikah, baik sebagai hak atau kewajiban dari pihak orang tua atau bentuk perhatian lainnya. Usia dan kelayakan pernikahan lainnya beragam antar yurisdiksi, namun usia pernikahan sering kali disematkan pada usia 18 tahun.

Menurut UU No. 16 tahun 2019 sebagai pengganti UU No. 1974 tentang Perkawinan terkait batas usia menyebutkan batas usia perkawinan antara laki-laki dan perempuan adalah sama, yaitu 19 tahun. Namun menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) usia perkawinan yang ideal adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki, Bila ditinjau dari segi kesehatan usia 21-25 sudah cukup matang secara biologis dan pesikologis, dengan kematangan usia tersebut akan membuat pasangan lebih berkualitas dalam menciptakan hubungan berumah tangga.

Dalam menjalani kehidupan berumah tangga tiap person mempunyai peran masing-masing, ketika mereka tidak mampu mengambil perannya maka akan menimbulkan perselisihan dikemudian hari. Seprti halnya seorang perempuan, perempuan mempunyai banyak sekali peran dalam kehidupan berumah tangga salah satunya pendidikan, bahkan pendidikan pertama yang diberikan kepada anak ialah dari seorang ibu. Ibu memiliki andil yang besar dalam melakukan pengembangan potensi anak. 

Bukan berati tugas mendidik hanya diberikan kepada ibu semata, ayah juga berpengaruh terhadap proses pendidikan anak, namun tidak seotentik seorang ibu. Karena ibu memiliki keterikatan batin yang kuat dengan anak. Ada sebuah pepatah yang mengatakan "jika perempuan cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula". 

Hal tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan akan berpengaruh dalam pola pikir dalam berkeluarga, cara mendidik anak dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan di keluarga. Selain itu ada pepatah yang mengatakan, "Jika anda mendidik seorang laki-laki berarti anda telah mendidik seorang person, tapi bila anda mendidik seorang perempuan berarti anda telah mendidik seluruh anggota keluarga.".

Pernikahan, setiap orang punya cara untuk menggambarkan arti sebuah pernikahan, peristiwa sakral, terjadi sekali seumur hidup, menyatukan dua pasangan yang mempunyai pandangan berbeda tapi punya satu tujuan yang sama, beribdah dan mengabdikan diri pada Sang Pencipta. Dalam sebuah pernikahan setiap pasangan harus bisa menyatukan satu sama lain. Terkadang sebelum melaksanakan pernikahan, diadat jawa diperhitungkan terlebih dahulu, perhitungan weton dan perjodohan adat jawa, Setiap daerah punya adat yang berbeda.

Sebenarnya apa saja si yang perlu disiapkan dalam sebuah pernikahan? Selain pendidikan?. Alasan kenapa anda menikah, Mungkin ini sepele,tapi punya efek yang sangat besar dikemudian hari. Jika alasan anda hanya tentang rasa suka atau rasa sayang pada seseorang bisa dikatakn itu bukan sebuah alasan yang tepat. 

Keluarga, Seberapa besar keluarga anda mendukung pernikahan anda, jika salah satu keluarga tidak mendukung dengan alasan-alasan yang tidak jelas bisa saja ini menjadi tanda bahwa keluarga anda kurang mendukung. Pasangan, seseorang yang akan menemani kehidupan anda sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan, dan harus yakin dengan pasangan yang anda pilih, bibit,  bebet dan bobotnya. Financial, setelah menikah kita akan dihadapkan banyak hal keuangan yang terduga dan tidak terduga, disitu kita harus mempersiapkan dan benar-benar siap. Dan yang tidak kalah penting, Mau dibawa kemana pasangan anda setelah menikah. Hemm banyak yang harus dipersipakan agar pernikahan itu bisa terwujud sesuai dengan harapan kita.

Pendidikan bagi perempuan sebelum menikah sangat penting, mengingat dalam kehidupan sekarang ini banyak hal yang harus dipersiapkan dan dihadapi agar nantinya kita tidak gagap dengan hal-hal yang terjadi dikemudian hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun