Mohon tunggu...
MEIFRID PALENEWEN
MEIFRID PALENEWEN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pasca Sarjana Pastoral Konseling

STTBI Bethel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masa Depanku......(Yesaya 48 :17-18)

13 September 2022   00:20 Diperbarui: 13 September 2022   00:22 3888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yesaya 48 : 17 -- 18 : Beginilah firman TUHAN, Penebusmu,  Yang Mahakudus,  Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar  engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun  engkau di jalan  yang harus kautempuh.

Sekiranya engkau memperhatikan  perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu  akan seperti sungai  yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu  akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,

Saat ini apakah anda merasa bahagia? Apakah anda sudah merasakan damai sejahtera dan berlimpah berkat? Apakah anda mau keluarga diberkati? Saya yakin dan percaya, saat ini bila pertanyaan tersebut dilemparkan kepada semua orang pasti jawabannya beda beda tipis dengan spontanitas dan berapi api pasti menjawab...saya ingin merasa bahagia !, saya ingin damai sejahtera ! saya ingin berlimpah dan diberkati pribadi dan keluarga.

Ketika kita berbicara masa depan, tentu tidak ada diantara kita yang mengetahui masa depan kita,bahkan waktu kita kecil dan mungkin sampai saat ini kita masih sulit menerka masa depan kita, atau bahkan kita sering berputus asa karena kearah bingung.artinya kita sebagai manusia hanya bias berkeinginan,tetapi yang menentukan segala sesuatu dalam hidup kita adalah TUHAN YESUS KRISTUS.

Tetapi sayang, persepsi setiap orang tentang hidup bahagia, damai sejahtera dan keluarga yang diberkati itu mungkin berbeda-beda, tetapi saat ini janji TUHAN YESUS buat kita semua adalah: Allah mempunyai rencana kekal yang mencakup semua maksud dan kegiatan setiap orang di muka bumi. Kita harus mempersembahkan diri kepada Allah sebagai persembahan kudus, membiarkan Roh Kudus melaksanakan rencana Allah bagi kita, dan berhati-hati agar kita tidak ke luar dari kehendak Allah sehingga kehilangan waktu dan maksud yang ditetapkan-Nya bagi hidup kita.

Allah telah menempatkan dalam hati manusia suatu keinginan mendalam akan sesuatu yang lebih daripada hal duniawi. Umat manusia ingin hidup selama-lamanya dan menemukan nilai kekal di dalam dunia dan kegiatan-kegiatan hidup ini. Oleh karena itu, hal-hal materiel, kegiatan-kegiatan sekular, dan semua kesenangan dunia ini tidak akan pernah memuaskan sepenuhnya.

Sahabatku, saat Tuhan Yesus berkhotbah di bukit yang bernama "Bukit Sabda Bahagia," maka topik yang pertama-tama yang Tuhan ambil adalah rahasia bagaimana hidup berbahagia. Dan kalau Saudara membaca Roma 14:17-19, di situ dikatakan, "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun." 

Sahabatku, Tuhan itu baik! Dan Dia tidak hanya berkata, "Percayakah engkau akan hal ini?", tetapi Tuhan juga memberikan lagunya. Saya ingat setiap kali Tuhan memberikan visi kepada kita, maka Dia selalu memberikan lagu kepada kita, supaya kita menyanyikannya sehingga mudah bagi kita untuk mengingat, merenungkan serta melakukannya! Apakah Saudara percaya akan hal ini? Kalau Saudara percaya, maka kebahagiaan, damai sejahtera dan keluarga yang diberkati Tuhan pasti akan Saudara alami! Haleluya!!!

Percaya, meskipun dengan risiko yang tinggi

TUHAN melakukannya untuk saya, dan ia akan melakukannya untuk anda. Jika kita kehilangan kegemaran kita karena pencobaan atau pergumulan yang terus menerus atau perubahan lain yang tak terduga ketahuilah ALLAH sang pencipta memberikan kegemaran yang baru dari hati anda.

Sahabatku, Maria ibu YESUS percaya, tetapi dengan satu resiko yang Sangat dahsyat besarnya baik resiko maupun lainnya! Pada waktu itu Maria bersukacita karena kegemarannya, Yusuf tunangannya itu pasti percaya karena ini adalah sesuatu hal yang rohani! Tetapi ketika Maria menyampaikan hal ini kepada Yusuf, Yusuf malah berpikir, "Ini memang adalah sesuatu yang rohani, tetapi apa benar demikian. Jangan-jangan Maria berselingkuh dan itu hanya merupakan alasan saja!" Jadi, ini merupakan suatu pergumulan yang berat, bahkan ketika orang tua Yusuf mendengarnya, mereka kemudian mendesak Yusuf supaya menceraikan Maria secara diam-diam. Tetapi Tuhan baik dan Dia berpihak kepada Maria karena semuanya memang adalah dari Tuhan. Sehingga pada suatu hari Yusuf diberikan mimpi dan perngertian bahwa itu memang dari Tuhan, dan akhirnya Yusuf pun mengerti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun